JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menemui Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
Keduanya bertemu dengan JK dalam pertemuan tertutup. Anies dan Cak Imin kemudian meninggalkan kediaman JK pukul 18.18 WIB secara terpisah.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Cak Imin keluar menggunakan mobil dengan plat B 2838 SIK. Jendelanya tidak dibuka dan terus berlalu menghindari awak media.
Baca Juga: TPN Luncurkan Investigasi Pilpres 2024, Sebut Dinodai Kecurangan Terstruktur, Sistematis, dan Masif
Hal yang sama juga dilakukan Anies yang menggunakan mobil dengan plat B 2007 PZL yang langsung menerobos kerumunan wartawan.
Sementara itu, JK menjelaskan pertemuan dengan Anies dan Cak Imin. Menurutnya, paslon tersebut membahas situasi usai pemungutan suara.
JK bilang, Anies dan Cak Imin serta seluruh pendukung sependapat untuk menunggu hasil penghitungan Pemilihan Presiden (Pilpres) resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ya tentu tadi datang untuk berbicara tentang situasi, semua sependapat bahwa kita menunggu hasil resmi dari KPU. Nah, itu aja,” jelas JK.
Sementara itu, hasil hitung cepat atau quick count Litbang Kompas, per 19.51 WIB, sudah ada 84,3 persen data suara yang masuk.
Hasilnya, Anies-Muhaimin mendapatkan 25,13 persen suara, Prabowo-Gibran mendapatkan 58,81 persen, dan Ganjar-Mahfud mendapatkan 16,07 persen.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, TKN: Mudah-mudahan 1 Putaran Bisa Kami Dapatkan
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menyatakan bahwa berdasarkan quick count Litbang Kompas, Pilpres 2024 diprediksi berlangsung dalam satu putaran.
“Data tersebut sudah menunjukkan kestabilan, oleh karena itu kami menyimpulkan, memprediksi bahwa Pemilu Presiden 2024 akan berlangsung satu putaran,” ujar Sutta, Rabu.
Untuk diketahui, hasil hitung cepat Litbang Kompas ini bukanlah hasil resmi pemilu. Hasil resmi pemilu 2024 tetap menunggu perhitungan suara secara manual dari Komisi Pemilihan Umum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.