JAKARTA, KOMPAS TV - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, menanggapi pernyataan Politikus PDI Perjuangan atau PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyatakan surat pengunduran Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina ditahan oleh Erick.
Ia menyebut, status Ahok sudah sah tak lagi menjadi Komut sejak yang bersangkutan mengajukan pengunduran diri pada Jumat 2 Februari 2024.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada Ahok tidak membuat narasi yang menyesatkan di publik ihwal surat pengundurannya ditahan oleh Erick.
Baca Juga: Ahok: Saya Belum Boleh Berkampanye karena Pak Erick Enggak Mau Keluarkan Surat Berhenti
"Enggak usah dibuat ribet, karena sebenarnya ketika dia mengundurkan diri pada tanggal tersebut berhenti sebagai komisaris. Yang lain-lain juga begitu," kata Arya kepada Kompas TV, Jumat (9/2/2024).
"Jadi kalau Pak Ahok mau kampanye, silakan aja, tidak ada masalah, jangan dibuat ribet. Tidak ada yang spesial buat semua, sama aja posisinya," sambungnya.
Arya mencontohkan seperti Muhammad Arief Rosyid Hasan yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), seiring dirinya bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Yang lain-lain juga begitu. Bahkan ada itu, Ketua TKN fanta Arief Rosyid, enggak apa-apa. Bahkan, lebih ekstrem lagi, enggak perlu dia mengundurkan diri, langsung ikut kampanye bisa, tapi saat itu juga langsung berhenti dari komisaris," katanya.
Sebelumnya, Ahok mengatakan dirinya belum bisa berkampanye untuk capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Pilpres 2024.
Hal itu, kata Ahok, lantaran hingga saat ini surat pengunduran dirinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina belum dikeluarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Saya belum boleh berkampanye, ini saya jelasin. Peraturan BUMN, saya kan taat konstitusi, bukan konstituen makanya. Kadang-kadang orang suka marah sama saya,” kata Ahok dalam acara "Ahok is Back" di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
“Pak Erick enggak mau keluarkan surat berhenti saya ini. Belum keluar ini (suratnya). Kalau dia keluarkan, saya (surat terbit) otomatis berhenti 30 hari kemudian. Makanya saya enggak berani kampanye,” sambungnya.
Ia menyebut dirinya akan selalu taat dengan konstitusi, sehingga tak akan mengajak masyarakat untuk memilih Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Baca Juga: Cak Imin Tanggapi Erick Thohir yang Bilang Pilih Prabowo-Gibran Jika Ingin Sepak Bola Indonesia Maju
“Makanya kalau saya kampanye itu kena pelanggaran. Jadi aku enggak kampanye, aku enggak nyuruh kalian pilih siapa kok. Tapi kalian sudah tahu maksud saya ke mana,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.