JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, buka suara menanggapi terkait banyaknya guru besar dari berbagai sivitas akademika yang menyoroti kondisi perpolitikan Tanah Air akhir-akhir ini.
Dalam pernyataannya, Gatot menyinggung para anggota TNI dan Polri yang tak kunjung menyatakan sikapnya seperti yang dilakukan oleh para guru besar tersebut.
Menurut Gatot, TNI dan Polri perlu mengambil sikap karena negara saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Baca Juga: Guru Besar Berbagai Kampus Ramai-ramai Kritik Jokowi, Bahlil: Ini Skenario, Kita sudah Paham Betul
Demikian hal tersebut disampaikan Gatot dalam acara diskusi bertajuk Pemilu 2024: Titik Krusial Demokrasi dan Dampak Potensial Kecurangan yang diselenggarakan oleh ICMI pada Senin (5/2/2024).
"TNI-Polri yang dilantik, sampai sekarang masih diam. Padahal negeri ini sedang tidak baik-baik saja dan akan tercabik-cabik," kata Gatot dikutip dari Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Gatot lantas membandingkan aksi yang dilakukan oleh para guru besar dari berbagai universitas tersebut yang dinilai lebih berani dalam menyatakan sikap kepada pemerintah.
Menurut Gatot, nyali atau keberanian para sivitas akademika tersebut jauh lebih besar dibandingkan para prajurit yang terlatih memegang senjata.
"Sebagai abdi negara, pelindung negeri ini, di manakah engkau TNI-Polri ketika negara ini akan tercabik-cabik? Malu. Malu,” ucap Gatot.
Baca Juga: Cak Imin Sebut Kritikan dari Guru Besar Tanda Ada Penyelewengan dalam Mengurus Negara
“Para guru besar yang tidak pernah pegang senjata, tidak pernah dilatih, dengan gagah berani seperti itu."
Sebelumnya, sikap pernyataan akademisi dimulai dari sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 31 Januari 2024.
Kemudian, disusul Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), dan diikuti beberapa kampus lainnya.
Yang terbaru, ada sivitas akademika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga menyampaikan kritik kepada pemerintah.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Jokowi tidak banyak berkomentar mengenai kritik yang diserukan sejumlah kampus kepadanya. Menurutnya, itu adalah hak demokrasi.
"Ya itu hak demokrasi. Setiap orang boleh berbicara, berpendapat. Silakan," ujar Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat, 2 Februari 2024.
Baca Juga: Anies Baswedan Apresiasi Guru Besar dan Akademisi Kritik soal Kondisi Negara: Tanggung Jawab Moral
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.