Kompas TV nasional politik

Muhaimin: Jangan Ngaku Pemuda kalau Berlindung di Balik Ketiak Opa-Opa

Kompas.tv - 28 Januari 2024, 20:36 WIB
muhaimin-jangan-ngaku-pemuda-kalau-berlindung-di-balik-ketiak-opa-opa
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam debat cawapres kedua di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyentil pihak yang disebutnya berlindung di "balik ketiak opa-opa" untuk membalas pernyataannya dalam debat cawapres pada 21 Januari lalu.

Sebelumnya Cak Imin sempat berdebat dengan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka terkait dampak lingkungan hilirisasi nikel.

Usai debat tersebut, Cak Imin didamprat oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menantangnya untuk datang langsung ke area pertambangan nikel.

Baca Juga: Luhut dan Bahlil Serang Tom Lembong, Anies: Tidak Perlu Panik, Tunaikan Saja yang Sudah Jadi Rencana

"Yang debat siapa, yang bantah orang lain. Kalau kamu yang debat sama saya, ya kamu yang harus bantah," kata Cak Imin ketika acara deklarasi relawan Kawula Muda Nusantara (Rekan) AMIN di Jakarta, Minggu (28/1/2024).

"Jangan minta tolong orang lain untuk membantah pendapat saya. Jangan pernah ngaku pemuda kalau kamu bersembunyi di balik ketiak para opa-opa yang lain," lanjutnya sebagaimana dikutip Kompas.com.

Sebelumnya, Cak Imin menyebut hilirisasi nikel banyak berdampak negatif karena tidak dilakukan dengan cermat.

Ia pun menyoroti kerusakan lingkungan di sekitar pertambangan nikel dan insiden-insiden kecelakaan kerja.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyebut bahwa hilirisasi tidak banyak berkontribusi kepada rakyat biasa di Sulawesi.

Setelah Cak Imin menyampaikan pernyataan tersebut dalam debat, Luhut menanggapi Cak Imin dan mengajaknya berkunjung langsung ke sentra pertambangan nikel.

Luhut pun mengklaim hilirisasi berhasil menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.

"Saya pengen tuh sebenernya undang Muhaimin itu berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali untuk lihat sendiri, seeing is believing gitu. Daripada anda berbohong kepada publik itu kan sesuau yang enggak bagus," kata Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Rabu (24/1/2024). 

"Untuk mencapai suatu posisi anda membohongi publik dengan informasi yang seperti itu tadi," ujarnya. 

Cak Imin mengaku siap mengecek langsung ke lokasi. Ia menyebut nilai uang yang masuk ke kas negara dari hilirisasi pertambangan terhitung kecil dibanding kerusakan yang ditimbulkan.

“Ya kita buktikan, kita buktikan. Bahwa antara jumlah uang yang masuk pada negara dari pertambangan, baik itu langsung maupun hilirisasi, jumlahnya sangat kecil dibandingkan kerusakannya,” katanya di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1).

“Ada keuntungan besar tambang itu tidak dinikmati oleh masyarakat Sulteng. Begitu juga lihat di Kalsel, batu bara. Apakah rakyat menikmati? Cek, ayo kita cek,” lanjutnya.

Baca Juga: Bahlil Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong: Tamatan Harvard, Wariskan Investasi Mangkrak




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: