JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar komunikasi politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, menyebut live streaming TikTok yang dilakukan calon presiden atau calon wakil presiden dapat mendorong partisipasi pemilih muda. Kunto menyebut banyak anak muda yang mencari informasi melalui media sosial tersebut.
Kunto menambahkan, dalam kegiatan live TikTok, terjadi interaksi antara paslon dengan warganet sehingga dapat memberi edukasi politik dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak muda di platform tersebut.
"Karena platformnya di TikTok, anak-anak muda banyak mengonsumsi informasi lewat media sosial ini. Jadi, kita sebut aja Pemilu TikTok," kata Kunto, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga: Anies Ketagihan Live TikTok, Sempat Kebingungan Gunakan Fitur
Akademisi Universitas Padjajaran itu juga menyebut bahwa paslon perlu mendorong pengetahuan politik anak muda jika ingin meraup suara. Dengan demikian, paslon mestinya bersentuhan dengan media sosial.
Menurutnya, peserta Pilpres 2024 pun perlu menyoroti target komunitas untuk mendapatkan interaksi yang tepat di media sosial.
"Komunitasnya kan banyak, misalnya Pak Anies, kemarin ke K-Pop gitu, fans K-Pop itu kan satu komunitas besar," kata Kunto dikutip Antara.
Selain itu, Kunto menilai paslon Pilpres 2024 perlu memberi edukasi kepada anak muda mengenai mekanisme pemungutan suara, mulai dari jenis surat suara hingga ajakan untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Belakangan ini, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD diketahui menggunakan fitur live TikTok untuk berkampanye. Aksi live TikTok Anies dan Mahfud pun menjadi perbincangan di media sosial.
Baca Juga: Prabowo Ngaku Sedih 2 Kali Kalah Pilpres, Gerindra Optimistis Menang 50 Persen di Jatim
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.