JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengecam keras penganiayaan oleh anggota TNI yang menyebabkan tujuh relawan Ganjar-Mahfud masuk rumah sakit di Boyolali, Sabtu (30/12/2023). Ia menuduh terdapat elemen TNI yang menjadi simpatisan paslon tertentu.
Baca Juga: Kodim Boyolali Akui Personel TNI Aniaya Relawan Ganjar, 15 Anggota Diperiksa
"Kami protes keras atas tindakn oknum TNI tersebut. Oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan pasangan calon tertentu karena sama-sama berlatar belakang militer," kata Hasto di Jakarta, Minggu (31/12/2023).
"Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan dari paslon bersangkutan yang mengutuk aksi kekerasan tersebut," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu pun meminta Panglima TNI menindak tegas anggota yang terlibat penganiayaan. Ia berharap TNI bisa menjaga nama baik aparatur negara dan netralitas.
"Jangan sampai karena ulah segelintir oknum dengan ambisi pribadi merusak nama baik lembaga TNI sebagai penjaga kedaulatan negara dan Polri sebagai garda depan penjaga keamanan dan penegak hukum di Republik Indonesia," kata Hasto sebagaimana dikutip Antara.
Sebelumnya Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0724/Boyolali Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo mengakui bahwa anggotanya menganiaya sejumlah relawan pendukung Ganjar-Mahfud. Wiweko pun menyebut sebanyak 15 anggota TNI telah diperiksa sehubungan kasus penganiayaan tersebut.
Wiweko menyebut para tentara menganiaya relawan karena "spontanitas." Para tentara disebut terganggu dengan knalpot brong yang dipakai rombongan motor relawan.
Baca Juga: Makan Siang Gratis Dinilai Buka Celah Korupsi, Nusron: Semua Program di Indonesia Rentan Dikorupsi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.