JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut dinamika politik jelang Pilpres 2024 ibarat sinetron dianggap wajar karena sesuai realita. Sebab yang berkembang dalam pertarungan Pilpres 2024 bukan uji gagasan tapi sikap bawa perasaan.
Demikian Ketua Umum DPP Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Jumat (10/11/2023).
"Pak Jokowi kan melihat realita itu ketika semakin mendekatinya pemilu di 2024 nanti, karena orang-orang memang banyak yang baper memang hari ini, sensitif, dan sebagainya," ucap Immanuel.
"Saya rasa pernyataan Pak Jokowi wajar ya. Kenapa? Karena dia itu melihat rill, nyata, bahwa sikap berperasaan, berprangsangka buruk, dikit-dikit ngambek, dikit-dikit keluh kesah."
Baca Juga: Pengamat: Keluarga Jokowi Tinggalkan PDIP karena Secara Politik Sudah Tidak Menguntungkan
Immanuel pun memberi contoh satu di antara prasangka buruk adalah saat rumah FX Hadi Rudyatmo yang didatangi polisi. Kejadian tersebut, kata Immanuel, dinarasikan seolah-olah ada intimidasi terhadap FX Hadi Rudyatmo jelang Pilpres.
"Padahal basecamp kita hampir semua kita tanya (sama), kantor-kantor pengusung koalisi Indonesia Maju saya tanya sama kita juga didatangi juga sama polisi," kata Immanuel.
"Ternyata itu bentuk pengamanan kepolisian, bukan PDIP saja (yang didatangi kepolisian). Ternyata koalisi Indonesia Maju saya tanya DPC, bahkan DPP-DPPnya juga disamperin polisi, itu bukan intimidasi, itu tugas rutin."
Baca Juga: Mahfud MD Berharap Suhartoyo Tidak Terkontaminasi Membiarkan MK Rusak
Maka itu, Immanuel dalam dialog meminta agar narasi-narasi yang basisnya ketakutan dan tidak sesuai fakta dihentikan untuk mewujudkan pilpres yang kondusif.
"Kita mau demokrasi ke depan ini dihadapi dengan riang gembira, jangan lagi membangun narasi-narasi ketakutan dan sebagainya," ujar Immanuel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.