JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo mengaku belum bisa mengungkapkan substansi pemulihan institusinya meski sudah terpilih.
Suhartoyo mengaku baru bisa menyampaikan jika dirinya sudah dilantik sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.
“Tadi sebenarnya sebagian disampaikan Prof Saldi Isra. Kami belum bicara substansi bagaimana fokus pemulihan. Itu semua saya sampaikan setelah dilantik. Kalau belum dilantik, kami tidak bisa,” ucap Suhartoyo.
Meski demikian, Suhartoyo memastikan dalam amanat jabatan yang kini diembannya MK akan ditingkatkan lebih baik lagi secara kelembagaan.
Baca Juga: Jokowi Disebut Percepat Pergantian Panglima TNI, Moeldoko: Masyarakat Jangan Berimajinasi Berlebihan
“Tapi semangat kami (Suhartoyo dan Saldi Isra -red) berdua sama. Yang sekiranya di MK tidak baik, kita baikin bersama. Termasuk dengan para hakim. Prinsipnya kolektif kolegial,” ucap Suhartoyo.
“Perlu koordinasi. Makanya harus ada ketua dan wakil. Saya dan Prof Sadli sering bekerja sama untuk tingkatkan kelembagaan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua MK Saldi Isra berharap MK yang kini dipimpin Suhartoyo bisa menerapkan kepemimpinan kolektik.
Di mana dirinya dan Suhartoyo menjadi komando dalam memimpin MK secara kelembagaan.
Baca Juga: Mahfud MD: Anwar Usman Tidak Boleh Dipaksa Mundur, Secara Moral Itu Urusan Dia
“Kita harap pimpinan kaya dwitunggal ke depan. Harus diarungi kekuatan jauh lebih padu. Kepemimpinan Kolektif, kami berdua jadi komando. Hakim lain juga akan ditempatkan. Situasi ini tidak bisa satu dua orang. Harus bersama. Itu prinsip yang kami diskusikan,” ujar Saldi Isra.
Sebagai informasi, Suhartoyo dipilih menjadi Ketua MK setelah MKMK putuskan Anwar Usman melanggar etik berat dan memberhentikan dari jabatan tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.