JAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mendukung kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Menurutnya, Jokowi punya pengalaman 10 tahun memimpin 270 juta rakyat Indonesia, jumlah yang lebih besar dari kader PDI-P yang hanya 140 juta.
“Mohon maaf, me-manage 270 juta jiwa lebih itu saja merdeka dan nyaman, kok. Kalau PDI-P hanya 140 juta orang, kan, lebih nyaman toh?,” kata Rudy dikutip dari Kompas.id, Rabu (4/10/2023).
Rudy lebih lanjut menuturkan, dukungannya kepada Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDI-P bisa dimaknai sebagai cerminan suara akar rumput.
“Setuju. Pokoknya kalau kader PDI-P diusulkan oleh siapa pun berarti punya potensi. Misalnya, Pak Jokowi diusulkan jadi Ketum (Ketua Umum) PDI-Perjuangan, kan? Ya, tidak masalah. Berarti, ya mohon maaf, aku ikut tersinggung-singgung karena dulu bareng Rudy,” ujar FX Rudy.
Baca Juga: Jokowi: Pameran Inacraft Semakin Baik dan Menarik, Konsisten Tampilkan Kreasi-kreasi Terbaik
Namun, Rudy menengaskan perihal kepengurusan baru PDI-P mulai dibahas seusai Pemilu 2024. Selain itu, soal pemilihan pemimpin partainya bakal ditentukan melalui kongres yang baru akan diselenggarakan pada 2025.
Saat ini, tambah Rudy, segenap kader PDI-P sedang fokus memburu kemenangan baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden pada Pemilu 2024.
“Itu (ketua umum) kongres yang menentukan. Bukan saya. Bukan Mas Guntur saja. Jadi, semua keputusan itu di kongres. Tetapi, kita belum bicara kongres. Kita bicara menang pileg dan pilpres dulu satu putaran,” jelas Rudy.
Sebelumnya, tulisan putra sulung Presiden pertama Soekarno, Guntur Soekarno Putra, berjudul “Indonesia, Jokowi, dan Megawati Pasca-2024” yang dimuat Harian Kompas pada 30 September 2023 memantik diskursus tersebut.
Guntur menyebut, politik hilirisasi ala Jokowi mengingatkannya pada kebijakan politik Bung Karno yang ingin negeri ini berdiri di atas kakinya sendiri.
Baca Juga: Mahathir Mohamad Suka Rendang, Megawati Siap Kirimkan ke Malaysia
Dalam tulisannya kemudian Guntur mempertanyakan, apakah Megawati masih akan menduduki jabatan ketua umum PDI-P selepas Pemilu 2024.
Pertanyaan itu disampaikan karena menurutnya adik kandungnya tersebut tidak lagi muda. Di satu sisi, Guntur merasa pemikiran Jokowi dengan beragam capaiannya masih dibutuhkan untuk bangsa ini.
Oleh karena itu, Guntur menawarkan wacana agar Jokowi dilirik menjadi penerus kepemimpinan PDI-P mengingat sosok itu juga bisa dibilang anak ideologis dari Bung Karno.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.