JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, membagikan kisah menarik tentang sebuah varietas benih padi yang hampir saja dinamai dengan namanya.
Varietas benih padi MSP ini awalnya dikembangkan oleh seorang petani dan peneliti, Surono Danu.
Megawati Soekarnoputri mengenali Surono Danu sejak masa ketika PDI Perjuangan masih dikenal dengan nama PDI. Namun, saat Megawati mengetahui bahwa varietas benih padi ini akan diberi namanya, ia menolak dengan tegas.
Baca Juga: Megawati Raih Honoris Causa ke-10: Saya Ingin Menginisiasi Generasi Muda, Jangan Merasa Tidak Bisa
"Pada waktu itu maksudnya mau memberi nama saya Megawati Soekarnoputri. Lalu saya bilang, jangan. Jadi disingkatnya MSP, tapi lebih baik (kepanjangannya jadi) 'Mari Sejahterakan Petani'," tuturnya.
Varietas benih padi MSP, awalnya dikenal sebagai Sertani, dikembangkan oleh Surono Danu di Lampung.
Sebagaimana dilaporkan Kompas.com, 13 September 2008 silam, padi MSP adalah hasil penyilangan jenis padi dayang rindu sebagai pejantan dengan sorendah sekam kuning sebagai betinanya.
Baca Juga: Komentar Megawati saat Lihat Elektabilitas Bacapres PDIP Ganjar Pranowo di Survei
"Kebetulan, padi saya seperti Chris John. Harus dirawat, seperti atlit yang harus tampil fit. Vitamin, atau pupuknya tidak boleh ketinggalan. Begitu juga dengan kadar tanahnya, harus baik pula," ungkap Surono.
Awal penemuannya, Surono menyatakan tak memperjualbelikan bibit padi tersebut. Ia membagikannya kepada para petani asal mau mengikuti tata cara menanamnya.
"Bibit padi saya sampai sekarang ini tidak diperjualbelikan. Diberikan kepada para petani yang ingin mencoba dan mau menuruti anjuran, tata cara menamam jenis padi saya. Dijamin, tak akan ada keluhan, apalagi sampai gagal panen," lanjutnya.
Baca Juga: Kritikan Megawati Tentang Kebijakan Berubah Setiap Ganti Presiden: Kapan Mau Majunya?
Surono mengatakan telah merintis penemuan bibit tersebut sejak 1983. Ia telah berkeliling di Bengkulu, Lampung, hingga Sumatera Selatan untuk mencari padi unggulan.
Kini, sudah 17 provinsi jenis padi temuannya ditanam dan tidak pernah gagal panen.
"Dulu, padi saya dinamakan bacul, yang kemudian berubah menjadi nama MSP. Terserah kalau sekarang ini ada yang plesetkan menjadi Megawati Soekarnoputri, suka-suka aja," kata Surono terkekeh.
Baca Juga: Produksi Tembakau Sintetis Berakhir di Teralis
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.