JAKARTA, KOMPAS.TV- Basis Massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat disebut masih memilih capres dari koalisi lama, seperti terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (19/9/2023).
“Ini yang menarik, elitnya (PKB dan Demokrat, red) sudah mengambil keputusan. Tapi survei terakhir kami itu basis massa PKB masih lebih banyak yang memilih Prabowo ketimbang Anies,” kata Burhanuddin.
“Sebaliknya, basis massa pendukung Partai Demokrat meskipun elitnya sudah bercerai dengan Anies, itu 42 persen masih memilih Anies.”
Baca Juga: Pengamat: Prabowo Maju Pilpres Masih Pakai Pola Lama, Lemah Dukungan di Wilayah Kunci
Dari data hasil survei tersebut, Burhanuddin pun mengimbau agar partai politik yang merubah dukungan politik atau koalisi jelang Pilpres menginfokan basis massanya. Sehingga basis massanya bisa bergerak sesuai pergerakan elit parpol untuk memenangkan Pilpres 2024.
“Jadi artinya keputusan elit ini harus diikuti oleh basis massanya kalau mau sukses. Sementara basis massanya perlu waktu itu untuk mengikuti keputusan elitnya, meskipun elitnya sudah memutuskan siapa pasangannya,” jelas Burhanuddin.
Sebelum menjadi bakal cawapres Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar yang memimpin PKB melakukan koalisi dengan Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra). Kedekatan politik Muhaimin dan Prabowo dibaca basis massa sebagai hal yang patut diperjuangkan untuk Pilpres 2024.
Ternyata Muhaimin Iskandar dan PKB angkat kaki dan mencabut dukungan di Pilpres 2024 untuk Prabowo. Muhaimin kemudian merubah arah Kerjasama untuk Pilpres 2024 dengan menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.
Baca Juga: Herzaky: AHY Tegaskan Demokrat Setia dan Militan, Sudah Saatnya Prabowo Jadi Presiden
Masuknya Muhaimin Iskandar ke barisan Anies Baswedan membuat Partai Demokrat angkat kaki dan beralih mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Tapi rupanya, langkah itu tidak diikuti oleh basis massa Demokrat, seperti analisis Burhanuddin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.