JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Badan Komando Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan kursi bakal calon wakil presiden untuk berkoalisi di Pilpres 2024.
Sebab faktanya, ketua umum Partai Demokrat itu selalu menyatakan koalisi yang dijalani harus membawa kemaslahatan bagi rakyat Indonesia.
Demikian disampaikan Herzaky dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (19/9/2023).
“Kemana pun kami melabuh dan kami sudah menentukan ke Pak Prabowo, tidak ada yang namanya kami memasang harus cawapres, tidak ada,” tegas Herzaky.
Bahkan, lanjut Herzaky, ketika berkoalisi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan.
Baca Juga: Pengamat Nilai SBY 'Turun Gunung' Tak Berpengaruh untuk Prabowo, 62 Persen Pemilih adalah Milenial
Tidak ada sama sekali permintaan dari AHY atau pun Partai Demokrat untuk menjadi Cawapres Anies Baswedan.
“Di koalisi sebelumnya juga, mohon maaf ya, publik sudah tahu sama-sama bukan kami yang meminta tapi sudah ada buktinya kami yang diminta,” ujar Herzaky.
Oleh karena itu, Herzaky pun meminta berbagai pihak untuk berhenti mendegradasi Partai Demokrat dan AHY.
Diungkap Herzaky, faktanya dalam setiap rapat tertutup pun AHY tidak pernah bicara sekali pun bicara Partai Demokrat harus mendapat kursi Cawapres dalam koalisi.
“Jadi saya minta tolong ini tidak ada lagi lah teman-teman di manapun berada ya. Kami ini sering berdebat atau berargumen di berbagai media sosial atau di grup WhatsApp, tapi kali ini hoaksnya luar biasa berupaya mendegradasi Demokrat, berupaya mendegradasi Mas AHY, sibuk yang dibahas masalah Cawapres,” ucap Herzaky.
“Bisa saya sampaikan di publik, satu kali pun tidak pernah saya rapat terbatas, tertutup, mau isinya 5, 8, 10 orang, bahkan 30 orang, tidak ada pembahasan atau kata-kata dari Mas AHY, kita kalau koalisi, kalau saya enggak Cawapres saya nggak mau koalisi, nggak ada.”
Baca Juga: Pengamat: Meski Didukung Demokrat, Suara Prabowo Tidak akan Naik Signifikan di Pilpres
Jelang Pilpres 2024, situasi politik bergerak dinamis untuk bisa memenangkan pasangan calon yang didukungnya. Paslon pertama, ada Anies Baswedan yang menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres dengan Nasdem, PKB dan PKS.
Sementara Prabowo Subianto yang maju untuk ketiga kalinya sebagai bakal Capres di Pilpres 2024, kali ini diperkuat oleh banyak partai, selain Partai Gerindra ada Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Gelora.
Berbeda dengan Anies Baswedan yang sudah menentukan pasangannya di Pilpres, kubu Prabowo masih menghitung cermat siapa bakal cawapres yang akan dipilihnya untuk bertarung di Pilpres 2024.
Selanjutnya ada bakal capres Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan dan diperkuat oleh PPP, Perindo dan Partai Hanura. Sama halnya dengan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo belum menentukan siapa bakal cawapresnya untuk berlaga di Pilpres 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.