JAKARTA, KOMPAS TV - Survei Litbang Kompas Mei 2023 menunjukjan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalip bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo.
Dikutip dari Kompas.id, Rabu (24/5/2023), potensi keterpilihan Menteri Pertahanan itu mencapai 24,5 persen, Ganjar 22,8 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 13,6 persen.
Baca Juga: Membaca Pemilih Loyal di Antara Prabowo, Ganjar dan Anies: Ruang Persaingan Terbuka Lebar
Suara untuk Prabowo meningkat signifikan, yaitu 6,4 persen, dari sebelumnya 18,1 persen pada Januari 2023 dan menjadikan elektabilitasnya berada di posisi teratas.
Posisi ini sempat diraihnya, tetapi sejak Oktober 2022 hingga Januari 2023 direbut oleh Ganjar.
Ganjar, yang selama periode survei Oktober 2019 sampai Januari 2023 menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitas, kali ini terganjal.
Dengan penurunan 2,5 persen dari survei Januari 2023 sebesar 25,3 persen, kini elektabilitas Ganjar berada di posisi kedua.
Sementara perolehan suara Anies nyaris tak berubah dari sebelumnya sebesar 13,1 persen, hanya naik 0,5 persen.
Bagaimanapun, pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U-20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya.
Pemilih yang mengaku memilih Ganjar sebelum kasus ini mencuat kini hanya 63 persen yang tetap mendukungnya sebagai bakal calon presiden.
Sebanyak 12,5 persen lari ke Prabowo dan sisanya lari ke calon lain atau abstain.
Momen deklarasi Ganjar pada 21 April, sehari menjelang Lebaran, jadi momen terbaik Ganjar karena kemudian menjadi perbincangan yang hangat saat Lebaran.
Adapun survei Litbang Kompas yang dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan pada 29 April-10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas, jika Hanya 2 Calon yang Ikut Pilpres 2024, Ini Pemenangnya
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 2,83 persen dalam konsisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.