JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini, Minggu (21/5/2023) tepat 25 tahun reformasi berjalan di Indonesia, usai lengsernya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 silam.
Kendati demikian, mantan aktivis 98 Budiman Sudjatmiko menilai masih terdapat sederet agenda yang belum dituntaskan pemerintah setelah 25 tahun reformasi.
"Saya selalu optimistis dan di jalan yang benar walaupun tersendat dari waktu yang lama kita inginnya 5 tahun tapi 25 tahun masih banyak yang belum selesai," kata Budiman, Minggu (21/5/2023), seperti dilaporkan Jurnalis Kompas TV, Leo Taufik.
Adapun pekerjaan rumah atau PR yang dimaksud yakni, penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Itu tiga hal yang menurut saya sisa-sisa dari persoalan lama dari zaman Orde Baru yang belum selesai," tegasnya.
Terkait pemberantasan korupsi, Budiman menyebut masih banyak kasus, baik yang lama maupun baru yang belum tuntas.
Baca Juga: Soal Potret Kerukunan Pascareformasi, Guru Besar UIN: Dialog Jadi Basis Terbentuknya Kohesi Sosial
Politikus PDIP ini kemudian menyambut baik adanya Rancangan Undang Undang (RUU) Perampasan Aset Negara untuk disahkan menjadi undang-undang.
Pasalnya, regulasi ini dinilai amat dibutuhkan untuk memberantas praktik koruspi yang hingga kini masih kerap ditemukan.
"Pemerintah sudah mengajukan undang-undang sangat penting yaitu rancangan undang-undang perampasan aset koruptor dan yang mana ini bisa menghukum koruptor dengan sangat mematikan," jelasnya.
"Karena koruptor akan dimiskinkan dan pencegahannya dengan rancangan undang-undang pembatasan transaksi uang kartal sehingga bisa melakukan pengawasan transaksi keuangan melalui digital dan minimal hasil korupsi."
Di sisi lain, Budiman menyebut selain cita-cita reformasi yang belum terwujud, pemerintah juga dinilai perlu mengatasi sejumlah persoalan baru yang muncul dalam 25 tahun terakhir, salah satunya terkait intoleransi.
"Ketegangan yang bersifat sosial agama itu yang memang harus diatasi," tegasnya.
Baca Juga: Aktivis 98 Gelar Aksi Longmars 25 Tahun Reformasi, Tuntut Perbaikan Demokrasi!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.