JAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi mengesahkan Perry Warjiyo menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Amir Uskara dalam laporannya menjelaskan, pihaknya telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur BI periode 2023-2028.
"Setelah mendengarkan masukan saran dan pendapat dari seluruh fraksi rapat internal Komisi XI DPR RI memutuskan secara musyawarah, mufakat, dan aklamasi menyetujui Perry Warjiyo sebagi Gubernur Bank Indonesia periode 2023-2028," ujarnya, dalam Rapat Paripurna DPR ke-19 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022-2023, Selasa (21/3/2023).
Pimpinan sidang paripurna yang dibacakan oleh Ketua DPR Puan Maharani pun meminta persetujuan kepada seluruh anggota rapat sidang paripurna terkait laporan dari Komisi XI DPR.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Alasan Kembali Usulkan Perry Warjiyo Jadi Gubernur BI
"Apakah laporan Komisi XI DPR RI terhadap hasil uji kelayakan fit and proper test calon Gubernur Bank Indonesia tersebut dapat disetujui?," kata Puan, yang kemudian disambut persetujuan oleh para anggota DPR yang hadir.
Sebelumnya, Komisi XI DPR RI pada Senin (20/3/2023) melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon tunggal Gubernur BI, yakni Perry Warjiyo yang menjabat Gubernur BI sejak 2018.
Selanjutnya, Komisi XI DPR pada hari yang sama melakukan rapat internal dan memutuskan untuk menyetujui Perry Warjiyo, calon tunggal yang diusulkan Presiden Jokowi untuk menjabat kembali sebagai Gubernur BI.
"Rapat internal Komisi XI DPR RI memutuskan secara musyawarah, mufakat, dan aklamasi menyetujui saudara Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI periode 2023-2028," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR, Amir Uskara.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Bank Indonesia Pernah Edarkan Uang Koin Emas dan Jadi Buruan Kolektor
Diketahui, sebelum menjabat Gubernur BI, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.
Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur BI untuk kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional.
Ia mengemban jabatan itu setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, sebagaimana dilansir dari Antara.
Perry lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada 1982, Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada 1989 dan meraih gelar PhD di 1991.
Sebelum kembali ke BI pada 2009, Perry menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai direktur eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada 2007-2009.
Perry memiliki karier yang panjang dan cemerlang di Bank Indonesia sejak 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta biro gubernur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.