JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekitar seratus anak korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang berwisata ke Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI Banda Aceh 593 di Markas Komando Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3/2023).
"Kami berkolaborasi dan bekerja sama untuk sedikit memberikan kebahagiaan kepada mereka atau trauma healing," kata Komandan Satlinlamil I Kolonel Laut (P) Yohanes Upang, Rabu (8/3).
Yohanes menyebut, rekreasi bertema "Kembalikan Senyum Mereka" itu diprakarsai oleh Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan.
Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV Nizar Ramadika di lokasi, anak-anak tampak bergembira dengan bernyanyi dan menari bersama psikolog dari Pusat Psikologi Mabes TNI dan Dinas Psikologi Angkatan Laut.
Bahkan, anak-anak yang sebagian masih tinggal di tenda pengungsian tersebut juga berkesempatan menaiki KRI Banda Aceh 593.
Baca Juga: Pengungsi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang dapat Layanan Administrasi Kependudukan
Dengan pendampingan dari sejumlah anggota TNI, anak-anak itu menyusuri sejumlah tempat di dalam kapal, di antaranya gladak helikopter, gladak isyarat, dan anjungan atau ruang kemudi.
Salah seorang ibu yang mendampingi anaknya, Rumsiyah, mengaku anaknya senang mengikuti kegiatan tersebut.
"Senang, karena anak-anak ini kan dalam keadaan trauma, biar pikirannya ilang yang trauma," ujar Rumsiyah.
Ia mengatakan, meski keluarga dan rumahnya selamat dari kobaran api, anaknya mengalami trauma sehingga belum kembali bersekolah.
Baca Juga: Alasan Sejumlah Pihak Tak Setuju Depo Pertamina Plumpang Dipindahkan: Bakal Kuras Anggaran Negara
"Kami nggak kena kalau rumah, yang rumah ludes terbakar itu RT 12, kami RT 11," jelasnya.
"Anak saya belum masuk sekolah ini, karena masih trauma," imbuhnya.
Ia juga mengaku anak-anaknya telah mendapatkan bantuan berupa pakaian dan buku sekolah.
Selain bertujuan untuk memulihkan kesehatan mental anak-anak dari trauma, Yohanes juga menerangkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar anak-anak mengetahui bahwa Indonesia memiliki kapal perang yang merupakan milik masyarakat Indonesia.
"Sekaligus menunjukkan kepada mereka semua, bahwa kita punya kapal, bahwa kapal ini adalah milik kita semuanya, bukan hanya milik Angkatan Laut saja, tapi milik kita semuanya," jelas Yohanes.
"Ini kegiatan nyata, bahwa kami memang hadir untuk masyarakat," imbuhnya.
Baca Juga: Imbas Kebakaran Depo Plumpang, Pengamat Sebut Dirut Pertamina Harus Mundur dan Diperiksa Polisi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.