JAKARTA, KOMPAS.TV - Para orang tua diimbau untuk lebih memperhatikan gejala-gejala penyakit bawaan pada anak-anak mereka. Salah satunya adalah penyakit jantung bawaan.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Rio Probo Kaneko, menyebutkan bahwa gejala penyakit jantung pada anak bisa bervariasi.
Seperti napas bayi atau anak yang cepat dan pendek-pendek, sesak nafas saat melakukan kegiatan, menyusu yang terputus-putus pada bayi menyusui, kulit bibir hingga kuku yang tampak kebiruan (sianosis).
"Berat badan sulit naik, infeksi saluran nafas bawah berulang (batuk dan pilek), hingga bengkak pada kaki atau tangan," tulisnya dikutip dari Antara, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga: Ada Potensi KLB Flu Burung, Kemenkes Imbau Warga Segera Cek ke Fasilitas Kesehatan jika Alami Gejala
Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, dokter yang berpraktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah itu menyarankan agar orang tua segera membawa anak ke dokter spesialis jantung atau dokter spesialis anak.
Anak nantinya akan mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis dugaan penyakit jantung bawaan yang dimilikinya.
Rio juga menjelaskan bahwa penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah kelainan struktur jantung yang didapatkan sejak bayi lahir.
"Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pembentukan jantung saat masa kehamilan atau trimester pertama kehamilan, dan dipengaruhi oleh kelainan genetik, infeksi virus, diabetes, konsumsi alkohol pada ibu, (kebiasaan) merokok pada ibu, dan obat-obatan," tuturnya.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini Cara Mengecilkan Perut Buncit dan Manfaatnya bagi Tubuh
Rio mengatakan bahwa penyakit jantung bawaan meliputi dua jenis, yaitu penyakit jantung bawaan (PJB) sianosis (kebiruan) dan PJB asianosis (non-kebiruan).
Contohnya, PJB sianosis (kebiruan) bisa berupa TOF (tetralogy of fallot) dan TGA (transposition of great artery).
Sementara PJB asianosis (non-kebiruan) bisa berupa atrial septal defect (celah atau lubang pada sekat antara serambi kanan dan kiri), ventricle septal defect (celah atau lubang pada sekat antara bilik kiri dan kanan), dan patent ductus arteriosus (terbukanya saluran antara pembuluh darah paru dan pembuluh darah besar aorta).
Rio menekankan bahwa penanganan penyakit jantung bawaan sekarang sudah sangat maju dan dapat dilakukan dengan operasi jantung terbuka atau teknik non-pembedahan seperti kateterisasi jantung.
Baca Juga: Usai Jenguk David, Gus Yahya: Anak-Anak Usia Remaja Perlu Bimbingan Lebih
Kateterisasi jantung sendiri dapat dilakukan menggunakan bantuan sinar X fluoroscopy dan zat kontras atau bahkan tanpa sinar X fluoroscopy.
Oleh karena itu, para orang tua harus lebih peka terhadap gejala penyakit jantung bawaan pada anak-anak mereka agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.