JAKARTA, KOMPAS.TV - Balita berusia 1,5 tahun, anak dari perempuan pengusaha ayam goreng di Bekasi, Jawa Barat, menyaksikan ibunya dibunuh dengan tabung gas.
Korban meninggal diketahui dibunuh oleh dua karyawannya sendiri menggunakan sebuah tabung gas.
"Anak itu berada di dalam (warung ayam goreng) dan menyaksikan orang tuanya sedang dianiaya dan dipukuli oleh pelaku," kata adik sepupu korban meninggal, Erik, dilansir dari program KOMPAS Petang, Sabtu (18/2/2023).
Selain itu, sang balita juga disebut menjadi yatim piatu. Erik sang adik sepupu korban meninggal menyebut suami korban sudah meninggal sejak sang anak berusia tiga bulan.
"Dia (balita dari korban) sudah mulai mengingat, selalu memanggil nama 'ibu, ibu, ibu'. Artinya kita sebagai keluarga, merasa sedih anak yang kecil seperti itu memanggil ibunya yang sudah tidak ada," sambung Erik.
Lebih lanjut ia menyebut, anak korban kini berada bersama neneknya.
"Sekarang si balita ini bersama sang nenek, dari (pihak) ibunya," pungkas Erik.
Baca Juga: Parah! Pelaku Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi Juga Bawa Kabur Uang dan Culik Anak Korban
Menurut keterangan polisi, pelaku yang baru bekerja lima hari disebut tega membunuh korban lantaran sakit hati dan gaji yang dijanjikan dibayarkan, kurang.
Setelah membunuh korban, pelaku menculik anak korban yang baru berusia 1,5 tahun itu.
Pelaku mencoba kabur ke Yogyakarta. Tetapi, kekurangan ongkos dan meninggalkan anak korban di sebuah pos ronda kosong di daerah Subang, Jawa Barat.
Kanit 2 Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula, menjelaskan bahwa pelaku sakit hati lantaran masakannya disebut tidak enak oleh korban.
"Pada hari pertama bekerja, kenapa terjadi sampai motif sakit hati tersebut, pelaku masakannya tidak bagus sehingga ditegur oleh korban dan pelaku merasa sakit hati," kata Eko Bramula.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi, Polisi: Sakit Hati soal Gaji dan Perlakuan
Eko Bramula juga menjelaskan bahwa pelaku ditegur kembali pada hari kedua, lantaran setoran uang hasil jualan kurang.
Pada hari ketiga, pelaku mencoba meminta kasbon kepada korban sebesar Rp65.000 untuk pengganti biaya perjalanan dari rumah pelaku di Subang ke Bekasi. Tetapi, korban tidak mengiyakan permintaan tersebut.
Setelahnya, pelaku langsung merencanakan pembunuhan korban dengan menggunakan benda keras seperti balok. Pada hari kelima, pelaku akhirnya menghabisi nyawa korban dengan menggunakan tabung gas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.