JAYAPURA, KOMPAS.TV – Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menyebar berita hoaks di media sosial, dengan menampilkan warga negara asing (WNA) yang dinarasikan sebagai pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens, Sabtu (11/2/2023).
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman, menjelaskan hal itu melalui keterangan tertulis.
“Tak pernah jera, untuk sekian kalinya gerombolan KST dan simpatisannya kembali menyebarkan berita hoax di media sosial, Sabtu (11/2/2023),” tulis Kapendam.
Dalam medsos, kata Herman, bule tersebut terlihat berada di tengah-tengah sekelompok pria yang menggenggam senjata laras panjang.
Baca Juga: KSAD Kirim Prajurit Bantu Selamatkan Pilot Susi Air yang Diduga Disandera KKB Papua
Sang bule yang mengenakan celana hingga selutut tersebut juga terlihat memegang tiang bendera Bintang Kejora.
“Yakni menampilkan seorang WNA memegang tiang bendera bintang kejora yang dengan narasi WNA tersebut sebagai Pilot Susi Air yaitu Philip Mark Mehrtens WNA dari Selandia Baru Susi Air yang beberap hari lalu, Selasa (7/2/2023) dibakar oleh gerombolan KST.”
Namun, lanjut Kolonel Herman, setelah pihaknya melakukan penelisikan, gambar WNA yang ditampilkan tersebut merupakan berita tahun lalu, tepatnya Kamis (24/2/2022).
Kolonel Herman menyayangkan adanya peyebaran berita hoaks tersebut, karena hingga kini pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens masih dalam proses pencarian.
“Masih dalam prroses pencarian aparat keamanan untuk diselamatkan dan dievakuasi dari penyanderaan gerombolan KST di wilayah Nduga.”
Hal ini, lanjut dia, seiring dengan pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat jumpa Pers di Polres Pelayanan Mimika, Jumat (10/2/2023).
"Personel pilot Susi Air masih diduga bersama kelompok KST dan terus dilakukan pencarian sesuai kondisi lapangan," lanjut Kapendam mengutip penegasan Pangdam XVII/Cenderawasih.
Herman menambahkan, gerombolan KST kerap menyebarkan berita hoaks dan provokasi.
Salah satunya seperti yang disampaikan Brigjen TNI JO Sembiring, KST menyebar berita ke masyarakat Paro Kabupaten Nduga, bahwa TNI melancarkan operasi militer dan mengancam masyarakat.
Baca Juga: Soal Upaya Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Disandera KKB, Begini Kata Satgas Cartenz
"Semua itu tidak benar, itu adalah upaya provokasi gerombolan KST dan simpatisannya," jelas Danrem 172/PWY.
"Itulah provokasi dan memutar balik fakta, jika terus dilakukan, bisa melanggar undang-undang," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.