JAKARTA, KOMPAS.TV- Terdakwa Arif Rachman Arifin mengaku tidak pernah mengetahui secara jelas dan pasti tentang peristiwa sebenarnya di dalam rumah Duren tiga nomor 46.
Arif Rachman Arifin mengaku, kegiatan yang dilaksanakan hanya berdasarkan perintah dari pimpinan, dirinya tidak pernah merasa ada kejanggalan hingga akhirnya menonton copy CCTV pada 13 Juli 2022 dini hari.
Hal tersebut disampaikan Arif Rachman di dalam nota pembelaan atau pleidoinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).
“Bahwa memang pada saat itu tidak ada pengetahuan tentang fakta sebenarnya serta tidak ada pilihan lain selain menjalankan perintah dari Kadiv Propam yang masih sah menjabat,” kata Arif Rachman.
Baca Juga: Arif Rachman: Ferdy Sambo Bukan Pimpinan yang Mengayomi, Dia Menarik Saya ke Dalam Jurang
“Jika pun saya merasa ada kejanggalan atau ketidaksesuaian dan oleh karenanya juga terdapat sedikit keberanian saya, akan tetapi saat itu saya merasakan benturan antara logika, nurani, khawatir, cemas, ragu dan mungkin kepatuhan pada pimpinan dan institusi telah menguasai saya dan melebihi segalanya.”
Hingga pada akhirnya, Arif Rachman memilih untuk mengambil sikap diam sebagai pilihan yang tepat.
Dan kini, kata Arif Rachman, apa yang dilakukan dan disampaikan di muka persidangan adalah kondisi sesungguhnya yang dialami dengan sebenar-benarnya.
“Sungguh fitnah yang selama ini diberikan ke saya yaitu saya mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di tanggal 8 juli 2022, terus terang membuat saya sedih,” ucap Arif Rachman.
Baca Juga: Menanti Keadilan Hakim untuk Pembunuh Brigadir J, Ini Jadwal Vonis Ferdy Sambo hingga Eliezer
“Seandainya saya sudah diberi tahu atau sudah mengetahui sedari awal oleh saudara Ferdy Sambo tentang peristiwa yang terjadi, mungkin saya tidak akan berani menjalankan perintah-perintah atasan dari saudara Agus Nurpatria maupun saudara Hendra Kurniawan.”
Arif Rachman mengaku pada akhirnya banyak belajar dari persoalan yang dihadapi dan tidak disangka-sangka terjadi pada dirinya.
Salah satunya, sambung Arif, bahwa Tuhan berbuat dengan cara-cara yang tidak biasa dan diluar kemampuan berpikir atau nalar saya.
“Satu hal yang saya sangat yakini bahwa Tuhan selalu punya rencana Indah dan terbaik untuk saya,” ujar Arif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.