JAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Anak Krakatau erupsi pada Senin (23/1/2023) pukul 08.08 WIB. Hal itu berdasarkan laporan Magma Indonesia di laman resminya.
Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 300 metee di atas puncak atau 457 meter di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 121 detik," tulis magma.esdm.go.id.
Dengan adanya erupsi Gunung Anak Krakatau ini, masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki diimbau tidak mendekati atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Menurut pantauan Magma Indonesia, erupsi Gunung Anak Krakatau ini sudah terjadi tujuh kali sejak Senin dini hari pukul 00:46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut).
Erupsi terjadi lagi pukul 04:42 WIB, kemudian pukul 06:07 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut).
Erupsi Gunung Anak Krakatau juga tercatat pukul 07:01 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut), pukul 07:58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut).
Kemudian, erupsi terjadi lagi pukul 07:59 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut).
Usai adanya erupsi Krakatau, Polres Cilegon mengabarkan bahwa lalu lintas pantai Anyer, Banten ramai lancar.
Diketahui, jarak Gunung Anak Krakatau ke Pantai Anyer sekitar lebih dari 40 kilometer.
"Arus Lalu Lintas Menuju Wisata Pantai Anyer LANCAR, Kondisi Cuaca HUJAN DERAS BESERTA ANGIN. Arus lalulintas di Depan Mako Polsek Anyer Menuju pantai anyer terpantau Ramai Lancar," tulis akun @bpkbcilegon.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai kondisi Pantai Anyer usai Gunung Anak Krakatau erupsi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.