BALI, KOMPAS.TV – Hari Raya Kuningan dirayakan 10 hari setelah Hari Suci Galungan. Tahun ini, Hari Raya Kuningan jatuh pada hari Sabtu (14/1/2023).
Jika Galungan diperingati untuk merayakan kedatangan para dewa dan leluhur ke bumi, Kuningan diperingati sebagai momen kembalinya para dewa dan leluhur ke surga.
"Kalau Kuningan, dewa-dewa (dan) leluhur kembali ke surga. Puncaknya tetap di Galungan. Kuningan itu mereka sudah kembali," kata Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali I Gede Pitana, dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/4/2021).
Oleh sebab itu, dalam memperingati Hari Raya Kuningan, umumnya umat Hindu di Bali akan merayakannya secara sederhana.
Baca Juga: Intip Sejarah dan Legenda yang Beredar tentang Tahun Baru Imlek
"Kuningan itu kecil. Biasalah, misalnya seperti kita upacara di kantor, dibuka oleh menteri, ditutup pak lurah, misalnya. Jadi pembukaannya besar, penutupannya sekadarnya saja," jelasnya.
Melansir dari laman opendesa.id, pada Hari Raya Kuningan atau sering disebut Tumpek Kuningan para umat melakukan pemujaan kepada para Dewa, Pitara untuk memohon keselamatan, kedirgayusan, perlindungan dan tuntunan lahir-bathin.
Pada hari ini diyakini para Dewa, Bhatara, diiringi oleh para Pitara turun ke bumi hanya sampai tengah hari saja, sehingga pelaksanaan upacara dan persembahyangan Hari Kuningan hanya sampai tengah hari saja.
Sesajen untuk Hari Kuningan yang dihaturkan di palinggih utama yaitu tebog, canang meraka, pasucian, canang burat wangi.
Di palinggih yang lebih kecil yaitu nasi selangi, canang meraka, pasucian, dan canang burat wangi.
Di kamar suci (tempat membuat sesajen/paruman) menghaturkan pengambeyan, dapetan berisi nasi kuning, lauk pauk dan daging bebek. Di palinggih semua bangunan (pelangkiran) diisi gantung-gantungan, tamiang, dan kolem.
Untuk setiap rumah tangga membuat dapetan, berisi sesayut prayascita luwih nasi kuning dengan lauk daging bebek (atau ayam). Tebog berisi nasi kuning, lauk-pauk ikan laut, telur dadar, dan wayang-wayangan dari bahan pepaya (atau timun).
Tebog tersebut memakai dasar taledan yang berisi ketupat nasi 2 buah, sampiannya disebut kepet-kepetan. Jika tidak bisa membuat tebog, bisa diganti dengan piring.
Untuk membuat Hari Raya Kuningan lebih semarak dan berkesan, Anda bisa menggunakan twibbon yang bisa dibagikan ke sosial media maupun orang yang dicintai.
Berikut kumpulan twibbon Hari Raya yang bisa Anda pilih dan gunakan:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.