JAKARTA, KOMPAS.TV - Yudarmi, orangtua korban dugaan kasus bullying atau perundungan yang terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat memilih jalur hukum karena tak terima anaknya ditendang dan dipukul oleh teman sekelasnya.
Yudarmi mengaku terpukul atas hal buruk yang menimpa anaknya di sekolah.
“Lanjut membuat laporan polisi,” kata Yudarmi, Sabtu (19/11/2022), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Baca Juga: Polisi Tangkap 3 Pelajar SMA Pelaku Bullying Anak Berkebutuhan Khusus
Saat ini, pihak keluarga tengah membuat surat pengantar visum yang akan digunakan sebagai buktinya adanya bullying tersebut.
“Ini lagi bikin surat pengantar untuk visum,” ujarnya.
Ketika ditanya soal upaya mediasi antara korban dan pelaku, Yudarmi seolah enggan damai dan kukuh akan menempuh upaya hukum.
“Tetap jalur hukum,” tegasnya.
Baca Juga: Sesuai Aturan Hukum, Polisi Tak Menahan 4 Anak di Bawah Umur yang Jadi Tersangka Bullying
Sebelumnya, Kepala SMP Plus Baiturrahman, Saefullah Abdul Muthalib, telah membenarkan bahwa peristiwa bullying yang viral di media sosial terjadi di lingkungan sekolahnya, Kamis (17/11) kemarin.
Menurutnya, para siswa sedang bermain game tebak-tebakan, di mana salah satu siswa dipasangkan helm, kemudian dipukul dari belakang, lalu menebak siapa yang memukul.
Namun, salah satu siswa tak hanya memukul, tetapi juga menendang korban. Menurut Saefullah, pelaku menendang korban sebanyak tiga kali. Namun, dalam video yang beredar, ada empat kali tendangan dan satu kali pukulan.
“Lama kelamaan bukan dengan tangan (memukulnya), tapi dengan kaki salah seorang (siswa) sampai tiga kali pukulan dengan kaki,” jelas Saefullah, Sabtu.
Baca Juga: Miris! 4 Anak di Bawah Umur Jadi Tersangka Bullying Teman Sepermainannya
Video bullying di SMP Plus Baiturrahman mulanya diunggah oleh akun Twitter @salmandoang hingga viral. Pemilik akun tersebut mengatakan bahwa korban adalah keluarga temannya.
Usai insiden tersebut, korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan.
Dalam utas tersebut, @salmandoang mengunggah sejumlah tangkapan layar yang berisi percakapan dengan keluarga korban.
Melalui percakapan tersebut, diketahui bahwa perundungan tersebut sudah terjadi beberapa kali, tetapi baru kali ini direkam.
Sumber : Tribun Jabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.