JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengungkapkan rencananya kembali ke Solo, Jawa Tengah, kala purnatugas sebagai Kepala Negara pada 2024.
Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai pernyataan Jokowi tersebut sebagai penegasan kesekian kali tentang perpanjangan periode jabatan yang telah dipercayakan kepadanya selama dua periode.
"Jadi isu atau rumor yang berkembang presiden tiga periode itu sebaiknya atau seharusnya ditutup. Karena dari awal pak Jokowi tidak punya niat dan rencana tiga kali jadi presiden," ujar Andreas di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: Jokowi Ungkap Rencana Setelah Pensiun 2024: Pulang ke Solo, Aktif di Bidang Lingkungan Hidup
Presiden Jokowi, dalam sesi wawancara media kenamaan Inggris the Economist, mengatakan, mengatakan akan kembali ke Solo, Jawa Tengah sebagai warga negara biasa saat pewawancara menyakan apakah Jokowi benar-benar tak lagi ingin menjadi presiden setelah 2024.
Jokowi akan menyibukkan diri dengan aktif di bidang lingkungan hidup di kota kelahirannya itu.
Andreas mengatakan pernyataan sebagai warga negara biasa menunjukkan mantan gubernur DKI Jakarta itu taat terhadap konstitusi.
"Ini bentuk kesederhanaan dan ketulusan pak Jokowi ngerti jalan pulang," kata Andreas. "Artinya beliau selesai dengan tugas besar sebagai presiden RI, beliau ingin pulang."
Andreas menambahkan meski sudah menjadi warga bisa, tidak menutup jalan bagi Jokowi untuk berkiprah di dunia internasional.
Andreas menilai perhelatan G-20 di Bali, membawa Indonesia dan Jokowi semakin dikenal para pemimpin dunia.
Baca Juga: Berpidato di KTT G20 Bali, Jokowi Minta Perang Dihentikan
Menurut Andreas jika Jokowi memilih untuk berkiprah di dunia Internasional, nama Indonesia semakin terekam bagi para pemimpin negara lain, sebagai negara yang ramah dan dapat merangkul.
Apalagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan dengan Jokowi di acara G-20 menyatakan Jokowi merupakan kawan lamanya.
"Saya kira beliau mempunyai tingkat kepercayaan secara internasional yang cukup tinggi juga. Buat Indonesia itu sesuatu yang membanggakan. Katakan sekjen PBB misalnya, atau badan dunia WHO misalnya," ujar Andreas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.