YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memastikan tidak pernah meminta Mochamad Iriawan atau Iwan Bule untuk bertahan menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa.
Hal ini disampaikan oleh Stafsus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini.
Kata Faldo, baik Presiden Joko Widodo atau Jokowi atau ataupun Mensesneg Pratikno tidak pernah meminta Iwan Bule untuk bertahan menjadi Ketum PSSI.
“Kami ingin menanggapi pemberitaan setelah pertemuan mensesneg dan ketua pssi, kabar dari pertemuan tersebut memunculkan pertanyaan sari pegiat sepakbola tanah air. Bapak Presiden Jokowi dan mensesneg tidak pernah menyampaikan harapan agar iriawan terus duduk sebagai ketua pssi,” katanya kepada jurnalis Kompas TV Dipo Nurbahagia, Sabtu (29/30/2022).
Baca Juga: PSSI Putuskan Percepat KLB Usai Dapat Desakan dari Persis Solo dan Persebaya
“Kepemimpinan federasi semuanya harus mengikuti statuta FIFA dan mekanisme keorganisasian, pemerintah tidak pernah mengintervensi dan ikut campur,” lanjut Faldo.
Pemerintah juga mengingatkan kepada apparat penegak hukum untuk memberikan hukuman tanpa pandang bulu kepada pihak-pihak yang bersalah dalam tragedi Kanjuruhan.
“Jadi klaim pemerintah yang memihak dan mendukung untuk menjadikan seseorang Ketum PSSI atau melanjutkan tidak benar, dengan atau tanpa kejadian Kanjuruhan, transformasi sepak bola Indonesia menjadi tanggung jawab kita bersama. Terutama PSSI sebagai pemangku kepentingan utama. Kasus hukum harus dituntaskan seadil adilnya, semua yang bersalah harus dihukum tanpa pandang bulu,” ucapnya.
Selain itu, Presiden Jokowi telah mengundang Presiden FIFA ke KTT G20 untuk melakukan diskusi agar dunia sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut KLB PSSI Bagian Rekomendasi TGIPF dan Singgung Tanggung Jawab Moral
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.