JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB di Indonesia bertambah menjadi empat kasus.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, empat kasus Omicron XBB ini ditemukan di DKI Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur.
"Ada empat kasus, satu di Surabaya, tiga di DKI Jakarta," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring, Rabu (26/10/2022).
Menurut penjelasannya, empat kasus tersebut merupakan transmisi dari dalam negeri dan luar negeri.
Riniciannya, satu kasus di DKI merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang diduga dari Singapura, sementara dua kasus lainnya merupakan transmisi lokal.
Sementara sisanya satu pasien yang berlokasi di Surabaya merupakan transmisi luar negeri, yakni dari Singapura.
“Dengan demikian pasien konfirmasi XBB ini terdapat 2 pasien transmisi luar negeri dari Singapura dan 2 pasien transmisi lokal,” ucap Syahril.
Baca Juga: Bertambah, Covid-19 Subvarian Omicron XBB di Indonesia Jadi 4 Kasus, Ini Gejalanya
Syahril melanjutkan keempat kasus subvarian Omicron XBB tersebut merupakan perempuan berusia dewasa.
Adapun rincian usianya dari termuda yakni 29 tahun, kemudian 32 tahun, 34 tahun, dan tertua 52 tahun.
Menurut dia, para pasien subvarian Omicron XBB itu mengalami gejala ringan yakni batuk dan pilek.
"Pasien semuanya bergejala ringan seperti batuk dan pilek. Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit,” jelas dia.
Para ahli, kata dia, sepakat bahwa varian XBB lebih menular daripada subvarian lainnya.
Meski varian baru XBB cepat menular, namun Syahril menyebut, fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.
Baca Juga: Awas, Sudah Masuk Indonesia! Varian Omicron XBB Disebut Lebih Cepat Menular, Ini Gejalanya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.