JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi buka suara usai ramai-ramai dihujat karena meminta Bareskrim Polri memberi perlindungan pada anak-anak dari dua tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Psikolog yang dikenal dengan nama Kak Seto itu juga beberapa kali disindir oleh netizen setelah sarannya agar Putri Candrawathi tidak ditahan karena memiliki anak kecil.
Seto melalui unggahan Reel Instagram, mengungkapkan pro kontra merupakan hal yang wajar.
"Mendirikan organisasi perlindungan anak juga sudah 27 tahun, jadi kami menangani anak manapun juga selalu ada pro dan kontra, selalu ada bully, selalu ada hujatan dan sebagainya" ucap Seto Mulyani, Jumat (2/9/2022) seperti yang dilihat KOMPAS.TV.
Baca Juga: Putri Candrawathi Tak Ditahan, Melanie Subono Singgung Soal Angelina Sondakh: Dulu Kak Seto di Mana?
Menurut Seto, hujatan dan kontra yang dihadapi merupakan risiko dari menjalankan amanat undang-undang perlindungan anak yang non-diskriminatif.
"Kami dan kawan-kawan tetap tegar, yang jelas kami melakukan ini justru atas amanat UU Perlindungan Anak, pegangan kami adalah itu."
"Jangan sampai 'ah jangan ah itu anak jenderal nanti di-bully, nama kamu jelek' ya tinggal diluruskan saja, diklarifikasi kepada beliau-beliau yang tidak memahami UU perlindungan anak," sambungnya.
Kak Seto mengatakan semua anak berhak dilindungi dari tindak-tindak kekerasan termasuk diskriminasi.
Hal itu pun perlu dilakukan oleh semua pihak sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi manusia unggul di masa depan.
Baca Juga: Kak Seto Ceritakan Kondisi Ferdy Sambo di Mako Brimob: Prihatin, Sempat Teteskan Air Mata
"Diskriminasi bisa apa saja, anak artis, anak pejabat, anak jenderal, ataupun anak kaum marjinal, anak jalanan jadi tidak perlu dilindungin, itu pun tidak dibenarkan," ungkapnya.
Terakhir, Kak Seto tetap menegaskan bahwa yang dilakukannya merupakan upaya untuk melindungi anak-anak.
"Kami masih berada di garis lurus untuk melindungi anak-anak di Indonesia," tutupnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.