KOMPASTV - “Citayam Fashion Week” lahir secara organic dari komunitas Gen-Z. Momentum ini merupakan potensi menyulap kawasan Dukuh Atas menjadi tempat wisata street fashion atau fesyen jalanan layaknya Harajuku di distrik Shibuya, Tokyo, Jepang. Istilah plesetan Haradukuh pun kini disematkan pada area Dukuh Atas. “Citayam Fashion Week” menjadi ajang fesyen yang inklusif yang dinikmati semua pihak dari berbagai kalangan.
Namun belakangan, sejumlah pihak muncul untuk menguasai merk “Citayam Fashion Week” secara eksklusif. Pasalnya, potensi keuntungan dari ajang ini juga fantastis. Kemenparekraf mengaku telah jemput bola menggali potensi “Citayam Fashion Week” dengan menawarkan beasiswa pada remaja-remaja SCBD (Sudirman-Citayam-Bojong Gede-Depok) yang aktif berkreasi konten di arena “Citayam Fashion Week”. Meski demikian, pemerintah dinilai masih gagap memanfaatkan dan mengelola potensi fenomena “Citayam Fashion Week” agar terus berkelanjutan.
Bagaimana seharusnya langkah pemerintah dalam mengelola “Citayam Fashion Week” agar fenomena ini tak lekas berlalu dan hanya dikuasai pihak tertentu?
Simak pembahasannya dalam Berkas Kompas episode Gagap Kelola Citayam Fashion Week bagian ketiga berikut ini!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.