JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebut belum ada lonjakan kasus Covid-19 akibat musim mudik 2022. Merujuk pada data kasus harian maupun positivity rate, penularan Covid-19 masih sangat rendah.
“Jadi masih aman, paling tidak relatif aman karena tidak terjadi kenaikan yang bermakna,” kata Zubairi, dalam pernyataan video yang diterima KompasTV, Jumat (6/5/2022).
Dia menjelaskan, pada 3 Mei 2022 atau hari kedua Idulfitri, jumlah kasus nasional tercatat di angka paling rendah yaitu 107 kasus.
Baca Juga: WHO Sebut Jumlah Kematian Tak Langsung Covid Indonesia Tertinggi Ketiga, di bawah India dan Rusia
Kemudian pada 4 Mei, kasus baru harian naik menjadi 176. Pada 5 Mei 2022, ada 250 kasus baru dan tanggal 6 Mei, ada 245 kasus baru.
Jika dihitung secara agregat selama satu minggu itu dan kemudian dibandingkan dengan pekan sebelumnya, menurut Zubairi tidak terjadi kenaikan jumlah penularan Covid-19 yang menonjol.
“Baik harian maupun mingguan tidak terjadi kenaikan jumlah yang mencolok,” ujarnya.
Baca Juga: Update Corona 6 Mei 2022: Puncak Arus Balik Lebaran, Kasus Covid-19 Rendah
Jika ditilik dari angka positivity rate, atau perbandingan jumlah tes dengan yang teridentifikasi positif Covid-19, juga tidak ada peningkatan berarti.
Misalnya merujuk di DKI Jakarta saja, selama beberapa terakhir angka positivity rate adalah 1,9 persen, kemudian menjadi 2 persen, dan pada Kamis (5/5/2022) kemarin tercatat 2,3 persen.
Jika dilihat secara sekilas, memang ada peningkatan positivity rate. Namun menurut Zubairi, peningkatan itu tergolong dalam batas yang aman karena belum mencapai 3 persen.
“Sepertinya angkanya naik, tapi karena di bawah 3 persen resiko penularan masih amat sangat rendah,” urainya.
Baca Juga: WHO: Covid-19 Merampas Hampir 15 Juta Jiwa Dua Tahun Terakhir, Lebih Dua Kali Lipat Angka Resmi
Meski demikian Zubairi mengingatkan masyarakat bahwa pengaruh penularan Covid-19 akibat arus mudik, baru bisa dipastikan dalam dua atau tiga bulan mendatang.
“Sebenarnya dampak Lebaran baru bisa kita lihat dua atau tiga bulan mendatang,” tuturnya.
Namun karena Indonesia sudah berpengalaman dan cukup baik dalam penanganan Covid, jika ada kenaikan kasus, dia yakin bakal cepat diatasi.
Sementara itu jika tidak terjadi kenaikan kasus atau hanya sedikit kenaikan, maka dapat disimpulkan Indonesia sudah mulai masuk masa endemi Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.