JAKARTA, KOMPAS TV - Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) berencana membangun Pusat Rekam Cadang BSSN atau Pusat Data di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Selama ini, BSSN hanya memiliki Pusat Data di di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Hinsa Siburian menjelaskan, pembangunan itu merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
"Ke depannya juga akan dibangun di IKN," kata Hinsa di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/6/2022).
Baca Juga: Kepala Otorita Bambang Susantono Gandeng Kejaksaan di Tim Transisi Pembangunan IKN Nusantara
Purnawirawan TNI AD Jenderal Bintang Tiga itu menyebut, tujuan dari membangun Pusat Data itu untuk menjamin keamanan integritas dan ketersediaan data strategis nasional.
BSSN juga akan mengutamakan keamanan konektivitas data antara kementerian dan lembaga di IKN.
"Diutamakan dengan membentuk suatu jaringan tertutup, terenkripsi yang hanya dapat diakses antar kementerian lembaga pada IKN," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan IKN Nusantara merupakan pekerjaan yang sangat besar dan rumit. Oleh karenanya, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan megaproyek tersebut.
"Bukan pekerjaan yang mudah, ini pekerjaan rumit. Oleh sebab itu memang butuh waktu yang panjang, perkiraan kita antara 15 sampai 20 tahun baru bisa diselesaikan," kata Jokowi saat berkemah di titik nol IKN Nusantara, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Harga Tanah IKN Naik 10 Kali Lipat, Kementerian ATR/BPN Sebut Baru Sebatas Isu
Oleh karena butuh waktu yang lama, kata Jokowi, penting untuk segera membangun infrastruktur IKN. Ia berharap, dengan terbentuknya Otorita IKN berikut kepala otorita dan wakil kepala otorita, realisasi pembangunan ibu kota negara baru semakin dekat.
"Kelembagaan sudah ada, nanti perencanaan yang lebih detail, entah itu DED (detailed engineering design) dan lain-lain juga disiapkan sehingga akan semakin kelihatan nanti," ujarnya.
Baca Juga: Saat Presiden Berkemah, Suku Asli IKN Merasa Ditinggalkan: Anak-Anak Kami Mau Tinggal di Mana?
Selain butuh waktu yang lama, kata Jokowi, pembangunan IKN memerlukan dana yang tidak sedikit. Menurut hitungan sementara, butuh dana hingga Rp466 triliun untuk membangun ibu kota negara baru. Dana itu nantinya berasal dari berbagai sumber, salah satunya anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 19-20 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.