JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan terdapat 10 provinsi di luar Jawa-Bali yang telah melewati puncak kasus Covid-19 varian Omicron.
Hal ini disampaikan Airlangga dalam konferensi pers PPKM, Senin (7/3/2022) kemarin.
“Jadi beberapa provinsi telah lewat puncak kasus itu ada dalam tren penurunan, yaitu Sulawesi Utara, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Lampung beserta Riau. Yang masih naik di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur,” kata Airlangga.
Sementara itu, dia menuturkan hampir di seluruh pulau angka reproduksi kasus efektif mengalami penurunan.
Meski di beberapa wilayah, lanjut Airlangga, angka reproduksi kasus aktif masih berada di atas 1.
Sebagai informasi, angka reproduksi kasus efektif adalah angka reproduksi penyakit setelah adanya intervensi.
"Nasional dari 1,16 turun ke 1,09. Di luar Jawa-Bali, Nusa Tenggara 1,14, Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09, Sulawesi 1,09, dan Papua 1,08," ujarnya.
Baca Juga: Omicron Varian BA.2 Ditemukan di Yogyakarta, Sri Sultan Hadapi Dilema jika Perketat Mobilitas Lagi
Sementara kasus konfirmasi harian di luar Jawa Bali, Airlangga menyebut, telah menunjukkan penurunan per 6 Maret sebanyak 8.158 kasus dan per 23 Februari yang lalu adalah 19.807 kasus.
"Pada waktu itu puncaknya pada 23 Februari, sementara, secara kasus aktif puncaknya terjadi pada 3 Maret sebanyak 183.482 kasus dan pada 6 Maret turun menjadi 171.217 kasus," ungkapnya.
Adapun hingga Maret, kasus kematian tercatat 91 kasus dengan tingkat fatalitas sebesar 2,61. Menurut penjelasannya sebagian besar kasus kematian terjadi pada pasien dengan komorbid atau penyakit bawaan, lansia, dan belum vaksinasi lengkap.
Sedangkan terkait tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR), Airlangga menyebut masih ada 3 provinsi yang tinggi namun masih terkendali.
Di antaranya Sumatera Utara kasus Covid-19 21.338 BOR-nya 37 persen dengan konversi 21 persen, Kalimantan Timur kasus aktif 16.503 dengan BOR 44 persen dan konversi 25 persen, serta Sulawesi Selatan kasus aktif 15.131 dengan BOR 31 persen dan konversi 18 persen.
Lebih lanjut, dia menekankan pemerintah tetap menyediakan isolasi terpadu sebanyak 36.470 tempat tidur, tapi yang terisi hanya 10 persen.
"Ada 9 provinsi tingkat BOR daripada isoternya nol dan beberapa yang isoternya masih tinggi, yaitu Kalimantan Timur 49 persen dan Kepulauan Riau 33 persen," katanya.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Jabodetabek dan Surabaya Raya Turun ke Level 2
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.