Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Secara eksklusif, AIMAN mewawancara Kepala Bagian Psikologi Polda Jawa Timur, AKBP Said Rivai, terkait perawatan korban/anak pelaku teror bom di Surabaya. AKBP Said Rivai memastikan anak-anak pelaku mengalami trauma dari peristiwa teror bom, sehingga perlu dilakukan penanganan yang lembut dan perlahan. Pasalnya, salah satu anak pelaku bom bahkan tidak mau makan karena trauma yang diderita begitu berat.
Trauma disebabkan karena mereka melihat sendiri peristiwa bom, walau mereka juga diduga mengetahui rencana teror bom tersebut. Kondisi orang tua mereka pasca ledakan bom juga menambah trauma mereka.
Kepada AKBP Said Rivai, Aiman juga menunjukkan akun Instagram anak sulung pelaku bom tiga gereja di Surabaya. Aiman menunjukkan kejanggalan dalam tulisan pada foto terakhir yang diunggah anak pelaku pada awal Februari lalu bertuliskan, yakni "So much... Won't leave it."
AKBP Said Rivai menilai tulisan itu sebagai bentuk ekspresi atas rencana atau sesuatu yang sedang ia lakukan. AKBP Said Rivai melihat bahwa anak pelaku bom menerima tekanan yang tinggi dalam merahasiakan sesuatu, sehingga secara tersamarkan ia menyampaikan dalam media lainnya melalui pesan tersembunyi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.