JAKARTA, KOMPAS TV - Ocehan Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan yang menyinggung etnis Sunda beberapa waktu lalu ternyata akan memengaruhi nilai elektabilitas PDIP di Jawa Barat saat Pileg 2024 mendatang.
Hal ini diketahui dari hasil survei Lembaga Saiful Muzani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis pada Selasa (15/2/2022).
"Ada 66 persen warga Jawa Barat yang mengetahui peristiwa itu. Jadi peristiwa ini cukup menghebohkan warga Jawa Barat umumnya atau mayoritas mengetahui peristiwa itu," kata Manager Program SMRC Saidiman Ahmad dalam paparannya secara daring.
Baca Juga: MKD Janji Tindak Lanjuti Kasus Arteria Dahlan, Sempat Tertunda karena Staf Kena Covid
Ia menjelaskan, meskipun Arteria telah meminta maaf dan dijatuhkan sanksi oleh DPP PDIP, tapi sebagian besar masyarakat Tanah Pasundan masih sakit hati atas ucapannya.
"Kita lihat di sini, bahwa isu atau kasus Arteria Dahlan terkait pernyataan etnis sunda itu berdampak negatif terhadap elektabilitas PDIP. Kita lihat di sini, dari yang tahu peristiwa itu hanya 14 persen yang menyatakan pilihan terhadap PDIP."
"Sementara mereka yang tidak tahu itu 21 persen. Ini artinya ada efek dari pengetahuan publik Jawa Barat terhadap peristiwa itu terhadap keterpilihan PDIP," ujarnya.
Selain itu, pengaruh tersebut juga terlihat pada publik yang menilai setuju Arteria telah menyinggung etnis sunda. PDIP dari hasil itu hanya dipilih 11 persen saja.
"Mereka yang setuju bahwa Arteria menyinggung etnis sunda itu memberikan pilihan terhadap PDIP hanya 11 persen. Sementara yang tidak setuju dengan itu 20 persen," katanya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Sebut Arteria Dahlan Tak Bisa Ditangkap Karena Punya Hak Imunitas Dewan
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.
Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Adapun margin of error survei diperkirakan ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.