JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar kembali menegaskan pembentukan tim cyber army untuk menangkal berita palsu atau hoaks yang menyasar para ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mengingat, kata Munahar, di era digital saat ini rentan terjadinya penyebaran informasi hoaks yang dapat memecah belah, terutama umat Islam dan ulama.
"Cyber army bisa menangkal berita hoaks yang bermunculan di media sosial, termasuk melindungi ulama dan gubernur DKI dari serangan cyber," kata Munahar dalam program Kompas Petang, KompasTV, Minggu (21/11/2021).
"Saya kembali mengingatkan di era digital kali ini masyarakat harus berhati-hati jangan sampai menyebarkan hoaks," ujarnya.
Lebih lanjut Munahar menjelaskan, Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) memiliki orang ahli atau cyber army untuk melawan orang-orang yang menghantam umat Islam.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa tugas utama MUI adalah Amar Ma'ruf Nahi Mungkar yang kurang lebih berarti perintah untuk mengajak, menganjurkan hal baik dan mencegah hal buruk di masyarakat.
"Tugas MUI adalah ber-Amar Ma'ruf Nahi Munkar, dan Al-Qur'an juga telah menyebutkan ketika ada orang-orang fasik membuat berita-berita yang tidak jelas, maka tugas kita adalah mencari titik temunya, ini berita benar atau tidak," tegasnya.
Baca Juga: Heboh! Muncul Kritik Soal Cyber Army oleh MUI DKI Jakarta
Kalau terdapat berita yang tidak benar, MUI wajib meluruskan sehingga masalah tidak melebar kemana-mana.
Dia juga menyebut, pembentukan cyber army ini juga dalam rangka membantu pemerintah dalam melawan buzzer yang kerap mendiskreditkan umat Islam.
"Intinya membantu pemerintah yang tidak menginginkan adanya berita-berita hoaks. Nah MUI punya tugas ber-Amar Ma'ruf Nahi Munkar, jangan sampai ada fitnah dan sebagainya," jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya Munahar juga telah menegaskan pembentukan pasukan Cyber Army MUI DKI Jakarta tidak menggunakan dana hibah dari APBD Pemprov DKI
Dia menegaskan anggaran tersebut hanya digunakan untuk membiayai pelaksanaan program kerja serta kegiatan operasional MUI.
"Dana hibah hanya untuk melaksanakan program kerja serta operasional MUI, dari tingkat provinsi, kota, kecamatan, hingga kelurahan," ujarnya.
Dia kemudian berujar bahwa orang yang menghubungkan pembentukan tim siber dengan dana hibah tak paham tentang MUI dan tak mengerti soal tugas MUI.
Baca Juga: MUI Jakarta Bentuk Tim Cyber Army untuk Bela Anies dan Ulama, Ini Respons Wagub DKI
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.