JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Raden Aria Wangsakara, pendiri wilayah Tangerang. Gelar ini diberikan pada Rabu, 10 November 2021 di Istana.
Lalu, siapa sosok Aria Wangsakara?
Dilansir dari Kompas.com (10/11/2021) Aria Wangsakara merupakan keturunan Raja Sumedang Larang, Sultan Syarif Abdulrohman. Bersama dua kerabatnya yakni Aria Santika dan Aria Yuda Negara, Wangsakara lari ke Tangerang karena tidak setuju dengan saudara kandungnya yang berpihak kepada VOC.
Wangsakara yang kemudian memilih menetap di tepian Sungai Cisadane diberi kepercayaan oleh Sultan Maulana Yusuf, pemimpin Kesultanan Banten kala itu, untuk menjaga wilayah yang kini dikenal sebagai Tangerang, khususnya Lengkong, dari pendudukan VOC.
Baca Juga: Hari Pahlawan 2021, Jokowi Ikut Berikan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Bagi 300 Tenaga Kesehatan
Wangsakara juga pernah didapuk sebagai penasihat Kerajaan Mataram dalam menyebarkan ajaran Islam.
Namun, aktivitas Wangsakara menyebarkan ajaran Islam mulai tercium oleh VOC tahun 1652-1653. Karena dianggap membahayakan kekuasaan, VOC mendirikan benteng di sebelah timur Sungai Cisadane, berseberangan dengan wilayah kekuasaan Wangsakara. VOC bahkan memprovokasi dan menakuti warga di sekitar dengan mengarahkan tembakan meriam ke wilayah kekuasaan Wangsakara.
Provokasi itulah yang kemudian memicu pertempuran antara penjajah dan rakyat Tangerang.
Kegigihan rakyat di bawah kepemimpinan Raden Aria Wangsakara yang melakukan pertempuran selama tujuh bulan berturut-turut itupun membuahkan hasil. VOC gagal merebut wilayah Lengkong yang berhasil dipertahankan oleh Wangsakara dan para pengikutnya. Adapun Wangsakara gugur pada tahun 1720 di Ciledug dan dimakamkan di Lengkong Kyai, Kabupaten Tangerang.
Video Grafis: Agus Ilyas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.