JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus Corona varian AY.4.2 kini menjadi perhatian. Pasalnya, satu kasus sudah terdeteksi di Singapura, sementara varian ini menjadi salah satu penyebab kenaikan data Covid-19 di Inggris.
Lalu seberapa berbahaya dan menular varian ini?
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa sudah ada 42 negara yang melaporkan adanya varian AY.4.2, termasuk Singapura.
Baca Juga: Apa Itu Virus Corona Varian AY.4.2 Delta Plus yang Jadi Perhatian Kemenkes
“Dan tentunya ini menjadi suatu kewaspadaan kita karena satu, kita banyak pelaku perjalanan luar negeri dari negara-negara ini. Memang untuk Singapura belum dibuka, tapi untuk Jepang, Korea, Hong Kong, itu juga banyak pelaku perjalanan luar negeri. Untuk masuk dan keluarnya cukup banyak ke Indonesia,” kata Siti dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Minggu (31/10/2021).
Di sisi lain, Siti juga menambahkan alasan varian delta AY.4.2 menjadi perhatian oleh WHO karena proses peningkatannya yang cukup signifikan di Inggris.
“Dan AY 4.2 ini mendominasi ya, 95% dari varian delta di sana,” lanjut Siti.
Sementara, Guru Besar FK Universitas Indonesia (UI) yang juga Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan apabila virus corona varian AY memiliki 75 jenis, salah satunya AY.4.2 yang memiliki 26 ribu genome.
Baca Juga: Tetap Waspada! Varian Delta Plus AY.4.2 Memang Belum Ada di Indonesia, tapi Sudah Sampai Singapura
“Nah kita tahu kalau ada varian baru selalu lima yang dilihat, apakah menular atau tidak, berat atau ringan seperti apa, kemungkinan infeksi ulang gimana, dampaknya terhadap diagnosis, dan dampaknya terhadap vaksin,” kata Tjandra Yoga.
Yoga menambahkan kalau belum semua datanya tersedia pada varian AY.4.2. Namun, datanya yang sudah ada berupa lebih mudah menular 10-15 persen meski baru data awal saja.
#Covid19 #VarianAY42 #VirusCorona
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.