JAKARTA, KOMPAS.TV - Orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam pemenuhan gizi dan kesehatan. Salah satunya adalah penggunaan garam untuk menambah cita rasa makanan anak untuk menambah nafsu makan. Mungkin dari berbagai jenis garam yang paling terkenal adalah garam himalaya. Namun, apakah garam himalaya lebih baik dibandingkan garam beryodium pada umumnya?
Fakta Tentang Garam Himalaya
Garam himalaya merupakan garam berwarna merah muda atau pink yang berasal dari penggunungan Himalaya Pakistan. Garam ini memang mengandung mineral yang lebih bervariasi dibandingkan dengan garam biasa, namun sedikit kandungan Natrium dibanding garam biasa.
Baca Juga: Diet Telur, Berat Badan Turun 5 Kg Hanya dalam 7 Hari
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Sensory Studies mengatakan bahwa kandungan Natrium pada 1 gram garam himalaya adalah 368 mg, dan lebih sedikit dibandingkan dengan garam pada umumnya yang memiliki kandungan Natrium sebesar 381 mg/ 1gr. Hal ini yang menyebabkan banyak orang sudah mulai mengubah penggunaan garam dapur menjadi garam himalaya yang memiliki kandungan Natrium yang lebih sedikit.
Perbedaan Garam Himalaya dan Garam Biasa
Baca Juga: 3 Jenis Teh Ini Ampuh Turunkan Kolesterol dan Gula Darah, Silakan Dicoba
Dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Sensory Studies, garam himalaya memiliki kandungan Kalsium, Kalium, Magnesium, Seng, dan Zat Besi. Akan tetapi kandungan mineral pada garam himalaya ini hanya sedikit dan belum mencukupi kebutuhan mineral jika dibandingkan dengan kebutuhan mineral berdasarkan Angka Kecukupan Gizi pada anak usia 1-3 tahun. Selain itu, garam himalaya tidak memiliki kandungan Yodium seperti garam biasa. Padahal Yodium ini sangat dibutuhkan dalam mendukung masa pertumbuhannya dan juga mencegah GAKY (gangguang akibat kekurangan Yodium).
Untuk Anak, mana yang lebih baik?
Ahli Gizi Universitas Esa Unggul dan juga Co-Founder dari Sahabat Gizi, Anugrah Novanti, S.Gz, M.Gizi menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kedua garam tersebut. Keduanya sama-sama memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan oleh anak untuk dukung tumbuh kembangnya. Hanya saja harga dari garam himalaya umumnya lebih mahal dibanding garam biasa.
Baca Juga: Wajib Disimak! Kandungan Gizi dan Berbagai Manfaat Bengkuang
‘’Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa garam himalaya lebih baik dikonsumsi dibandingkan garam biasa, terutama pada anak,” kata Anugrah Novianti, S.Gz, M.Gizi.
Dari penjelasan tersebut bukan berarti garam himalaya ini tidak boleh dikonsumsi, namun bukanlah sesuatu yang diharuskan untuk digunakan, terutama pada MPASI anak. Selain itu yang juga harus diperhatikan adalah sumber mineral dalam mencukupi kebutuhan gizi anak tidak hanya dari garam saja, melainkan sumber bahan makanan lainnya, sehingga perlu adanya variasi bahan makanan untuk MPASI anak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.