JAKARTA, KOMPAS TV - Sebanyak 10 mahasiswa ditangkap polisi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (13/9/2021).
Mereka diduga membentangkan poster saat Presiden jokowi hendak memasuki kawasan Universitas Sebelas Maret. Namun, kini setelah dilakukan pemeriksaan, 10 orang itu kembali dibebaskan.
Menanggapi hal itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menyebut, Presiden Jokowi tak pernah merasa tersinggung dengan aksi kritikan dari mahasiswa.
Baca Juga: Tidak Cuma Satu Poster Kritik, Ini 7 Poster BEM UNS untuk Sambut Presiden Jokowi
Politikus PSI itu menyatakan, dalam sistem negara demokrasi itu, setiap warga negara bebas menyampaikan aspirasinya di muka umum karena dijamin oleh Undang-Undang.
"Harusnya biasa saja, Presiden tidak akan pernah merasa tersinggung atau baper dengan kritik mahasiswa. Pasti aspirasi tersebut menjadi pertimbangan dan bahan pemikiran bagi pemerintah. Ini negara demokrasi," kata Faldo seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (14/9/2021).
Menurut dia, keputusan aparat kepolisian untuk mengamankan sepuluh orang itu merupakan sebuah tindakan preventif untuk mencegah terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kapolresta Solo Jelaskan Maksud Penangkapan Mahasiswa yang Bentangkan Poster kepada Jokowi
"Aparat tentu sudah punya berbagai perhitungan untuk melakukan tindakan preventif. Presiden datang saja sudah berpotensi besar mengakibatkan kerumunan, apalagi ditambah aksi demonstrasi," ujarnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.