JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi dua harimau Sumatera yang terpapar Covid-19 di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Minggu (1/8/202).
Saat ini, kedua harimau bernama Hari dan Tino tersebut tengah menjalani isolasi.
"Dua warga DKI, Hari dan Tino terpapar Covid. Tidak ada pilihan. Mereka harus isolasi. Diputuskan untuk isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Pasokan makanan dan obat dicukupi selama isolasi dan proses penyembuhan. Di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mereka tinggal. Ya, Hari dan Tino adalah Harimau Sumatera. Mereka didiagnosis positif Covid-19 15 Juli lalu," tulis Anies melalui akun Instagramnya, Minggu.
Tidak hanya harimau, di beberapa negara lain, sejumlah hewan juga pernah dikabarkan terinfeksi. Termasuk hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.
Dilansir dari Kompas.com pada 17 Juli 2021, sebagian virus corona hanya menginfeksi hewan dan tidak menginfeksi manusia. Hanya saja, perlu dipahami bahwa ada risiko penyebaran virus covid-19 dari manusia ke hewan peliharaan.
Coronavirus adalah keluarga besar virus. Manusia dapat tertular beberapa virus corona menyebabkan penyakit seperti pilek, sementara yang lain hanya menular pada jenis hewan tertentu, seperti sapi, unta, dan kelelawar.
Sampai saat ini, para ilmuwan masih mempelajari tentang virus penyebab Covid-19, termasuk kemungkinan penularannya ke hewan peliharaan seperti kucing.
Kucing berpotensi terpapar virus Covid-19
Sementara penelitian terus dilakukan, sejumlah temuan mengungkapkan bahwa virus ini dapat menyebar dari manusia ke hewan dalam beberapa situasi. Terutama bila ada kontak dekat dengan seseorang yang mengidap covid-19, misalnya sang pemilik atau anggota rumah tangga lain.
Studi pada Juli 2021 menyebutkan bahwa ada bukti rute penularan virus dari manusia ke hewan, bukan sebaliknya. Para peneliti dari Universitas Utrecht Belanda mengetes kucing dan anjing dari Covid-19 di rumah tangga yang terpapar virus.
Hasilnya, 4 persen anjing dan kucing memiliki tes PCR positif yang menunjukkan infeksi aktif dan 17 persen memiliki antibodi yang menunjukkan infeksi.
Ini menunjukkan bahwa sekitar 20 persen hewan peliharaan yang sebelumnya terpapar kemungkinan terinfeksi. Jika anjing dan kucing telah terinfeksi, mereka biasanya tidak memiliki gejala, atau gejala pernapasan atau diare yang sangat ringan.
Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, ada beberapa upaya agar kucing dan hewan peliharaan Anda lainnya terhindar dari virus Covid-19:
Lalu, mungkinkah kita tertular Covid-19 lewat hewan peliharaan?
Kita perlu mengingat fakta utama bahwa Covid-19 menyebar melalui tetesan (droplet) yang berasal dari orang yang terinfeksi. Bentuknya bisa berupa tetesan saat batuk, bersin, atau berbicara.
Sebaliknya, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menularkan virus ke manusia. CDC Amerika Serikat pun menegaskan, tidak ada bukti virus dapat menyebar ke manusia dari kulit, bulu, atau rambut hewan peliharaan.
Namun tak ada salahnya jika Anda menahan diri untuk tak terlalu dekat dengan hewan peliharaan saat masih terkonfirmasi positif Covid-19. Berhati-hati saat berinteraksi dan menjaga kebersihan diri amat dianjurkan.
Misalnya, mencuci tangan secara menyeluruh sebelum dan setelah menyentuhnya.
Tapi bukan berarti Anda boleh menyeka atau memandikan hewan peliharaan Anda dengan disinfektan. Produk pembersih permukaan dari kimia, alkohol, hidrogen peroksida, pembersih tangan, tisu pembersih, atau pembersih industri sangat berbahaya bagi manusia, apalagi hewan.
Bicaralah dengan dokter hewan Anda jika Anda memiliki pertanyaan tentang produk yang tepat untuk memandikan atau membersihkan hewan peliharaan Anda.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.