JAKARTA, KOMPAS.TV - Siklon tropis seroja terpantau hingga hari ini menjauhi wilayah Indonesia. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), siklon tropis seroja pada Kamis (8/4/2021) berada di koordinat 16,3 LS 112,6 BT, sekitar 890 km sebelah barat daya Denpasar, Bali dan tengah bergerak dengan kecepatan 33 km per jam menjauhi wilayah Indonesia.
Namun, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, menjelaskan munculnya keberadaan dua bibit siklon tropis yang baru yakni 90S dan 91S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat tepatnya 15,8 LS-105,7 BT.
"Dalam 24 jam ke depan, 90S berpotensi menjadi siklon tropis dalam kategori tinggi, tapi posisinya jauh dari Indonesia," kata Fachri dilansir dari Kompas.id.
Sementara peluang bibit siklon tropis 91S menjadi siklon tropis masih terbilang rendah.
Baca Juga: Siklon Tropis Alami Peningkatan, Jawa Tengah dan 4 Wilayah Lainnya Diminta Waspada
BMKG memperingatkan hujan lebat diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah Indonesia pada 9 - 10 April 2021. Beberapa di antaranya waspada banjir yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Peneliti meteorologi Lembaga Penerbangan dan Antariks Nasional (LAPAN) Suyadhi memperingatkan, selama bulan April hingga awal Mei, siklon tropis masih berpeluang muncul di perairan selatan Indonesia, khususnya di Laut Banda dan Laut Arafura.
Sistem peringatan dini siklon tropis diharapkan dapat lebih terintegrasi dan masyarakat diimbau tetap waspada.
Pagi tadi, Jumat (9/4/2021), BMKG melalui akun Twitternya @infoBMKG merilis update keberadaan bibit siklon tropis 90S yakni berada di di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat bergerak ke arah utara dengan kecepatan 11 km/jam menjauhi wilayah Indonesia. Intensitasnya diperkirakan meningkat dalam 24 jam ke depan.
Wilayah yang perlu mewaspadai gelombang tinggi pada ketinggian 2,5 - 4,0 meter yaitu perairan selatan Jawa dan Samudra Hindia selatan NTB hingga NTT. Sementara gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 6 meter diperkirakan dapat terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa-Bali.
Baca Juga: BMKG Minta Penerbangan Bali Waspada, Ada Potensi Awan Kumulonimbus Berbahaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.