JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 179 Rukun Tetangga (RT) di DKI Jakarta terendam banjir dengan ketinggian air mulai dari 30 sentimeter hingga 1,5 meter, Sabtu (20/2/2021).
Daerah terbanyak yang terdampak banjir yakni Jakarta Timur dengan 124 RT. Jakarta Selatan 44 RT. Kemudian 6 RT di Jakarta Barat, 4 RT di Jakarta Utara dan 1 RT di Jakarta Pusat.
Dikutip dari aplikasi Jakarta Kini (Jaki) luas wilayah yang terdampak banjir mencapai 4,14 kilometer persegi.
Baca Juga: Tinjau Penanganan Banjir di Kemang, Ini Penjelasan Gubernur Anies
Masih dari data Jaki, daerah dengan ketinggian air lebih dari 1 meter kebanyakan berada di Jaktim. Seperti di Kelurahan Kebon Manggis, Kampung Melayu, Cawang serta Kelurahan Cipinang Melayu.
Banjir yang mengepung DKI ini dampak hujan deras yang terjadi pada Jumat (19/2/2021) dini hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 379 Kepala Keluarga dengan total 1.380 jiwa warga Jakarta mengungsi dari rumahnya akibat banjir yang melanda.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait puncak hujan di Jabodetabek diperkirakan masih berlangsung pada akhir Februari hingga awal Maret 2021 mendatang.
Baca Juga: Banjir Cipinang Melayu Mulai Surut, Warga Pilih Tetap di Pengungsian
Saat puncak musim hujan terjadi, umumnya curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan dalam durasi yang cukup lama masih berpeluang terjadi, sehingga masuk dalam kategori cuaca ekstrem.
Untuk itu, masyarakat di Jabodetabek masih harus tetap mengantisipasi dan waspada terhadap dampak yang bisa ditimbulkan akibat curah hujan tersebut selama puncak musim hujan.
Adapun dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi.
Baca Juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Terjadi di Pulau Jawa, Khususnya Jabodetabek
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.