JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko klaim didukung PKB dan Partai Nasdem untuk menjadi calon presiden 2024. Atas dasar itu ia menyatakan keinginannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa.
Hal tersebut dikemukakan Politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng kepada wartawan, Kamis (4/2/2021). “Katanya PKB sudah mendukung, Nasdem sudah mendukung, butuh Demokrat, dia siap menjadi ketua umum melalui kongres luar biasa. Dan sudah di-planning untuk 300 lebih suara, segala macam,” jelas Andi.
Baca Juga: Demokrat Minta Moeldoko Jujur Ungkap Isi Pertemuan di Kamar 2805 dan 2809 Hotel Aston
Lebih lanjut, Andi mengomentari pernyataan Moeldoko yang membantah soalnya adanya pembahasan pengambilalihan Partai Demokrat. Moeldoko, sambung Andi, menggelar pertemuan dengan kader Partai Demokrat sebanyak dua kali. Satu kali di antara pertemuan itu Moeldoko bertemu dengan petinggi-petinggi Partai Demokrat.
“Jadi pertemuannya dua kali, yang ditelepon kan ada beberapa orang, ditelepon untuk datang ke Jakarta, lalu kemudian itu pertemuan di Hotel Aston, bukan di rumah beliau,” kata Andi Mallarangeng.
Baca Juga: Moeldoko Peringatkan Partai Demokrat: Jangan Tembak Kanan Kiri, Main Pukul Orang
Sebelumnya kepada KompasTV, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron juga mengungkap pertemuan Moeldoko dengan kader Partai Demokrat di Hotel Aston.
“Kami itu mengantongi informasi soal isi pertemuan itu. Bukan hanya dari satu pihak, tetapi berbagai pihak. Kami mengetahui ada pertemuan yang digelar di kamar hotel, awalnya di kamar 2805 kemudian pindah ke kamar 2809. Karena itu, kami sarankan Pak Moeldoko itu bicara jujur,” kata Herman Khaeron.
Baca Juga: Moeldoko Ungkap Inisiator yang Ingin Lengserkan AHY Juga Temui Luhut
Moeldoko, kata Herman, selain harus jujur soal pertemuan di kamar hotel juga sepatutnya mengungkap isi dari pertemuan tersebut. Apakah benar, pertemuan itu dilakukan karena ingin menjadi capres 2024 dengan mengambilalih Partai Demokrat dari AHY. Termasuk, soal siapa saja yang berada di balik tujuan mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat dari AHY.
“Sebaiknya Pak Moeldoko menyampaikan yang sebenarnya, jujur saja siapa yang menyeret dirinya. Apakah memang itu didorong keinginan pribadi untuk menjadi capres 2024 atau ada kader tidak aktif Partai Demokrat yang mengajaknya. Katanya Pak Moeldoko orang baik, orang baik itu harus jujur, tunjukkan kebaikan,” ujar Herman Khaeron.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.