JAKARTA, KOMPAS.TV - Operasi pencarian korban dan CVR Sriwijaya Air PK-CLC di perairan Kepulauan Seribu, tekendala cuaca buruk sejak Kamis (21/01) pagi.
Basarnas akan memutuskan kelanjutan operasi pada sore ini.
Fokus hari ke-13 operasi pencarian adalah korban dan cockpit voice recorder, CVR, Sriwijaya Air PK-CLC.
Pencarian dipusatkan di empat lokasi perairan dan enam lokasi di sekitar pesisir pantai Kepulauan Seribu.
Di tengah cuaca mendung dan hujan ringan, tim SAR gabungan menemukan tiga kantong berisi serpihan badan pesawat yang diserahkan ke KNKT untuk diteliti.
Sampai hari ke-13 operasi pencarian korban Sriwijaya Air PK-CLC, tim SAR gabungan sudah menemukan 324 kantong jenazah korban, 67 kantong berisi bagian pesawat berukuran kecil, dan 55 bagian pesawat berukuran besar.
Kelanjutan operasi pencarian akan ditentukan Basarnas pada kamis sore ini.
Dari 43 korban Sriwijaya Air Pk-CLC yang sudah teridentifikasi, empat diantaranya diserahkan ke keluarga di Bandara Supadio, Kalimantan Barat.
Penyerahan koran atas nama Kolisun, Mulyadi, Sinta dan Andi Syifa Kamila, dilakukan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmaji.
21 warga Kalimantan Barat jadi korban jatuhnya Sriwijaya Air PK-CLC, 13 korban sudah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga.
Sementara itu, isak tangis terjadi saat penyerahan jenazah pramugari Sriwijaya Air PK-CLC, Mia Tresetyani Wadu, di Denpasar, Bali.
Jenazah disemayamkan di rumah duka untuk mendapat penghormatan terakhir dari kerabat dan rekan korban sebelum dimakamkan di tempat pemakaman kristen mumbul, pada Jumat (22/01) besok.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.