JAKARTA, KOMPAS.TV – Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memaksimalkan pencarian titik lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji menjelaskan malam ini tim berfokus pada lokasi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Menurut Bambang, setelah lokasi ditemukan, pada Minggu (9/1/2021) pagi tim akan melakukan penyelaman.
Baca Juga: Menhub Pastikan Sriwijaya Air Hilang Kontak Angkut 62 Orang, di Antaranya 7 Anak dan 3 Bayi
“Di peta itu maksimal kedalaman pulau Lancang dan Pulau Laki itu sekitar 20-23 meter,” ujarnya saat jumpa pers, Sabtu (9/1/2021).
Bambang menjelaskan kendala teknis yang dihadapi tim saat ini adalah jarak pandang. Untuk cuaca dan keadan laut masih bisa diatasi.
“Pesonil kita sudah ada dilapangan dan sudah menemukan beberapa bagian dari pesawat. Malam ini kita maksimalkan lokasi titik jatuhnya pesawat,” ujar Bambang.
Di kesempatan berbeda TNI AL mengerahkan tujuh 7 KRI untuk membantu Basarnas mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga: Basarnas: Pesawat Jatuh di Antara Pulau Laki dan Pulau Lancang
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menjelaskan KRI yang dikerahkan dari Jajaran Koarmada I dan Lantamal III.
Selain itu TNI AL juga mengerahkan dua Sea Rider Kopaska serta dua kapal Tunda yakni TD. Galunggung dan Malabar.
“TNI AL juga menyiapkan Heli Nbell 412 EP HU 4205 onboard KRI Bontang posisi sandar dermaga JICT Jakarta siap dukung Operasi SAR,” ujar Julius dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/1/2021).
Adapun 7 KRI yang digerakkan yakni, KRI Teluk Gili Manuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut-866 dan KRI Tengiri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.