Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Tak butuh waktu lama, makanan yang dibagikan relawan habis tanpa sisa oleh warga Rohingya. Mereka ingin hidup dan butuh lebih banyak bantuan. Banglades kini jadi tanah berpijak sementara setelah berhari-hari berjalan kaki, menembus hutan, gunung, dan perairan, meski diterpa hujan. Karena pergi meniggalkan rumah jadi satu satunya pilihan
Di antara para pengungsi, anak-anak tak luput menjadi korban. Kedua bayi yang berusia satu pekan ini, misalnya, dengan fasilitas yang terbatas tiba di kamp pengungsian di dalam keranjang. Di rumah sakit di Chittagong, Banglades, yang tak beruntung meski menyembuhkan luka, akibat tembakan dan ledakan bom. Pasien membeludak, jumlahnya naik dua kali lipat. Yang lebih menyedihkan, sepertiga dari total korban adalah remaja dan anak-anak.
Saat ini, sedikitnya ada 270 ribu warga Rohingya mengungsi ke Banglades. Angka ini bertambah dari jumlah sebelumnya 164 ribu orang. Kekerasan mendera warga Rohingya di Rakhine setelah serangan kelompok militan tentara penyelamat Rohingya arakan atau Arsa akhir Agustus lalu. Respons militer Myanmar terhadap aksi Arsa memicu eksodus warga Rohingya secara besar-besaran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.