Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Itulah petikan doa kontroversial dari politisi Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring di Gedung DPR Jakarta. Doa ini diujarkan dalam sidang tahunan MPR-DPR pada Rabu, 16 Agustus kemarin.
Kepada sejumlah pewarta usai membacakan doa, Tifatul Sembiring mengaku berimprovisasi. Ini yang disampaikan tifatul kepada pewarta Kompas.com. Doa dari anggota Majelis Syuro PKS itu mendapat beragam tanggapan di media sosial, mulai dare M John Samosir dan Ihwan Gun.
Salah satu politisi yang mengkritisi isi doa Tifatul Sembiring adalah Roy Suryo dari polistisi Partai Demokrat. Menurut Roy Suryo, sidang bersama tahun ini terlalu banyak canda. Salah satunya saat pembacaan doa. Padahal sidang tahunan MPR merupakan agenda resmi yang harus berjalan dengan khidmat.
Namun sebaliknya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menilai tidak ada yang salah dengan konten doa Tifatul. Doa di sidang tahunan DPR-MPR-DPD seakan menguatkan publik ada pesan poltik di balik doa. Tak heran jika tahun depan sebagian anggota DPR meminta agar doa dalam sidang tahunan MPR dipimpin Menteri Agama.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.