KOMPAS.TV - Di masa pandemi virus corona saat ini, semua orang diwajibkan mengenakan masker saat beraktivitas di ruang publik.
Penggunaan masker dianggap sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus corona.
Dalam perjalanannya, muncul face shield sebagai salah satu perangkat perlindungan yang juga banyak digunakan.
Namun, banyak dijumpai orang-orang yang mengenakan face shield tanpa mengenakan masker.
Masker tetap diperlukan meski Anda memakai face shield. Hal ini berulang kali diingatkan oleh para ahli.
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman menyampaikan, face shield tidak bisa menggantikan fungsi masker untuk mencegah penyebaran covid-19.
Selain disiplin gunakan masker masker jaga jarak adalah jadi faktor penting cegah penyebaran covid 19.
Sementara itu, sebuah simulasi yang dilakukan di Jepang menemukan bahwa face shield plastik hampir tidak efektif menahan aerosol respirasi.
Temuan tersebut menimbulkan keraguan akan efektivitas face shield dalam mencegah penyebaran virus corona.
Pengujian tersebut dilakukan oleh Riken, pusat peneliti yang didukung pemerintah di Kobe, Jepang dengan menggunakan Fugaku yakni superkomputer tercepat di dunia dari Jepang.
Adapun metode yang digunakan saat simulasi tersebut yaitu menggabungkan aliran udara dengan ribuan partikel berbagai ukuran, sekitar setengah dari tetesan yang lebih besar berukuran 50 mikrometer punya jalan untuk menyatu dengan udara.
Hasilnya ditemukan bahwa hampir 100 persen tetesan udara berukuran kurang dari 5 mikrometer lolos melalui pelindung wajah yang terbuat dari plastik tersebut. 1 mikrometer sendiri adalah sepersejuta meter
Ketua tim di pusat ilmu komputasi Riken Makoto Tsubokura mengingatkan untuk tidak menggunakan face shield sebagai pengganti masker. Ini karena efektivitasnya mencegah penyebaran covid-19 sangat terbatas dibandingkan masker.
"Dilihat dari hasil simulasinya, sayangnya efektivitas face shield dalam mencegah droplet menyebar dari mulut orang yang terinfeksi lebih terbatas, dibandingkan dengan masker," kata Tsubokura pada The Guardian yang dikutip pada Kamis (24/9/2020).
"Terutama untuk droplet kecil yang berukuran kurang dari 20 mikrometer," lanjutnya.
Lantas, mengapa temuan ini menjadi penting?
Sebab, masyarakat terus diimbau untuk rajin mencuci tangan, namun penyebaran covid-19 melalui droplet dan udara masih belum begitu diperhatikan.
Face shield kini digunakan oleh sebagian orang di ruang publik namun tidak semua pengguna face shield juga menggunakan masker.
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman pun menyampaikan jika face shield hanyalah sebagai pelengkap saja, namun yang utama tetap gunakan masker medis ataupun kain yang memiliki tingkat efektivitas lebih tinggi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.