Kompas TV nasional update corona

Strategi Indonesia Upayakan Vaksin Covid-19 Dinilai Sudah Tepat

Kompas.tv - 28 Agustus 2020, 14:15 WIB
strategi-indonesia-upayakan-vaksin-covid-19-dinilai-sudah-tepat
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Strategi pemerintah Indonesia mengupayakan pengadaan vaksin Covid-19 dengan cepat dinilai sangat tepat untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Sementara penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 sifatnya hanya sementara saja, dan tidak mampu untuk menanggulangi pandemi.

Hal demikian dikatakan oleh pakar kesehatan asal Indonesia yang kini mengabdi di dunia kesehatan Qatar, Dr Iqbal Mochtar, dalam Program Rosi di Kompas TV, Kamis (27/8/2020).

"Langkah Indonesia ini cepat dan tepat karena mengisyaratkan atmosfer positif penatalaksanaan pandemi. Tinggal kita perlu mengkomunikasikan ke masyarakat secara lebih detail."

Baca Juga: Erick Thohir Berikan Kisaran Harga Vaksin Virus Corona

"Bahwa kita sudah di tahap, istilahnya, pre order, dan akan dilakukan dengan bertahap, menjalani review, dan setelah di modifikasi usai uji klinis tahap III selesai, maka vaksin baru akan diberikan ke masyarakat," tutur pakar kesehatan lulusan Universitas Hasanudin dan Universitas Gajah Mada ini.

Tokoh Diaspora Indonesia di Qatar ini memberi penjelasan mengapa langkah pemerintah Indonesia dinilainya sangat tepat.

Menurutnya, pemerintah Indonesia telah memiliki beberapa skenario yang sudah diantisipasi sejak dini. Mulai dari jumlah vaksi yang akan diproduksi, hngga lembaga farmasi
internasional dari negara-negara lain yang dijajaki bekerjasama.

"Sebagai ilustrasi, Inggris saja memesan 350 juta vaksin dari banyak laboratorium. Ketika ditanya alasannya, mereka juga mempersiapkan beberapa skenario," tambah jebolan Adelaide University and Imperial College of Medicine, London ini.

Namun begitu, agar langkah pemerintah Indonesia berjalan maksimal, Iqbal menyarankan perlu keterlibatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan kehalalan bahan baku vaksin Covid-19.

Keterlibatan MUI sedari awal sangat penting agar memahami kandungan vaksin Covid-19. Hal ini juga untuk mengantisipasi tudingan kandungan vaksin Covid-19 haram karena berasal dari luar negeri.

"Vaksin itu ada kandungannya. Kandungan inti adalah antigen, yakni bakteri atau virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Antigen juga harus dilengkapi zat-zat aditif, seperti adjuvants, preservatives dan stabilizer dengan fungsi masing-masing."

Baca Juga: Berkaca Kasus Vaksin MR, Wapres Ma'ruf Minta Sertifikat Halal di Vaksin Covid-19 Berjalan Cepat

"Jadi, jangan ada perspektif haram duluan karena ini vaksin dari luar negeri," ujar alumni International Fellowship of Medicine pada Massachusets General Hospital, Harvard University, AS, ini.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd dari China, dan G42 Uni Emirat Arab untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Dari jalinan kerja sama ini, pada November-Desember mendatang, total sekitar 40 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari kedua lembaga farmasi internasional akan tiba di tanah air.

Bahan baku vaksin ini akan diproduksi Bio Farma, dan akan siap edar pada awal 2021 mendatang.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x