Kompas TV nasional peristiwa

Menlu Retno Marsudi: WNI Korban Ledakan di Beirut Kondisinya Stabil

Kompas.tv - 7 Agustus 2020, 12:23 WIB
menlu-retno-marsudi-wni-korban-ledakan-di-beirut-kondisinya-stabil
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Sumber: Kementerian Luar Negeri)
Penulis : Ninuk Bunski

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan KBRI Beirut akan mendampingi NNE, WNI yang mengalami luka akibat ledakan di Beirut, Lebanon, selama proses pemulihan. Retno menuturkan NNE kini dalam kondisi yang stabil.

“Yang bersangkutan telah mendapat pengobatan dan saat ini kondisinya stabil,” ucap Menlu Retno Marsudi melalui video telekonferensi, Jumat (7/8/2020), seperti dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Kapten Kapal Ini Kaget Ada Kaitan dengan Ledakan di Beirut, Ini Hubungannya

Berdasarkan catatan Kemenlu, terdapat 1.447 WNI di Lebanon, yang terdiri dari 1.234 anggota Kontingen Garuda serta 213 warga sipil termasuk mahasiswa.

Retno menuturkan, saat ini KBRI Beirut terus memantau kondisi para WNI berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan para WNI. Selain itu, sambung Retno, KBRI setempat juga memberikan bantuan untuk meringankan beban para WNI akibat ledakan dan pandemi Covid-19.

“Hingga saat ini, KBRI Beirut telah memberikan bantuan logistik sebanyak dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan, utamanya adalah saudara-saudara kita pekerja migran,” kata Retno.

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Bersama Lebanon

Sementara itu, Retno menambahkan terkait insiden ledakan di Beirut, Lebanon, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan simpati dan dukacita kepada masyarakat Lebanon. Retno juga mengaku telah menelepon Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan Menteri Luar Negeri Lebanon untuk menyampaikan belasungkawa.

Sebagai informasi, ledakan yang terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/8/2020), mengakibatkan 135 orang meninggal dan 5.000 lainnya terluka. Menurut otoritas setempat, ledakan disebabkan pengapalan besar-besaran pupuk pertanian atau amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut tanpa tindakan pencegahan dan keamanan selama bertahun-tahun.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ada 2.750 metrik ton amonium nitrat di sana. Hingga kini penyelidikan terhadap penyebab ledakan di Lebanon terus berlanjut.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x