JAKARTA, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma ke-266, diketahui wafat pada Senin pagi, 21 April 2025, pukul 07.35 waktu setempat, dalam usia 88 tahun.
Vatikan secara resmi mengonfirmasi Paus Fransiskus meninggal dunia akibat stroke berat yang memicu koma berkepanjangan dan diikuti oleh gagal jantung irreversibel.
Pernyataan ini tercantum dalam sertifikat kematian yang dirilis pada Senin malam, dan ditandatangani oleh Prof. Andrea Arcangeli, Direktur Kesehatan Vatikan.
“Penyebab utama kematian adalah stroke yang memicu hilangnya kesadaran, disusul kegagalan jantung akut yang tak dapat dipulihkan,” tulis Prof. Arcangeli dalam dokumen tersebut, mengutip Vatican News.
Baca Juga: Menkes Budi Tegaskan Tes Psikologis Tiap 6 Bulan untuk Residen Wajib!
Mengapa Stroke Begitu Mematikan?
Dikutip dari Cleveland Clinic, stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti akibat sumbatan atau pendarahan. Otak, sebagai pusat komando tubuh, membutuhkan pasokan oksigen konstan untuk menjalankan fungsi penting seperti pernapasan, memori, hingga pengendalian gerak.
Kondisi seperti ini bisa berujung fatal bila tak ditangani cepat. Komplikasi stroke, seperti koma dan gagal jantung, menjadi penyebab kematian banyak penyintas.
Gagal Jantung dan Koma: Dua Dampak Paling Fatal
Stroke dapat memicu lonjakan adrenalin dan hormon stres lain yang menyerang fungsi jantung.
Menurut Verywell Health, hal ini bisa menimbulkan cardiac stunning—yakni saat otot jantung tiba-tiba berhenti berfungsi secara optimal. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal jantung akut.
Sementara itu, laporan FlintRehab menyebutkan bahwa koma pasca-stroke biasanya terjadi akibat pendarahan besar di otak. Dalam kasus Paus Fransiskus, kondisi koma berkepanjangan menjadi penanda bahwa kerusakan otak yang dialami bersifat luas dan parah.
Riwayat Penyakit Lain yang Diungkap Vatikan
Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat Karena Pneumonia Ganda: Ketahui Gejala, Risiko, dan Dampaknya pada Lansia
Selain stroke, dokumen resmi juga mencatat bahwa Paus Fransiskus sempat dirawat lebih dari lima minggu karena pneumonia bilateral yang hampir menyebabkan kegagalan napas total.
Beberapa penyakit kronis lain yang tidak pernah dipublikasikan sebelumnya turut disebutkan: hipertensi, bronkiektasis (kerusakan permanen saluran udara di paru), dan diabetes tipe 2.
Dengan kombinasi penyakit tersebut, kondisi Paus semakin rentan terhadap komplikasi serius saat terserang stroke.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Vatican News, Cleveland Clinic, Veryweel Heatlh
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.